“Baterai yang seken itu direkondisi lagi, kemudian dijual lagi di secondary market dengan warranty 2 tahun, harga sepertiga. Ternyata itu membangun peace of mind customer. Ada baterai baru, ada baterai seken. Pelan-pelan masyarakat teredukasi,” tambahnya.
Selain itu, Bob Azam juga menegaskan perlunya meningkatkan ekosistem kendaraan listrik yang masif di Indonesia. Ini akan membuat pasar semakin luas sehingga tak menimbulkan keraguan ketika menggunakan mobil dengan teknologi baru.
“Kita harus ada recycle baterai, supply chain, jasa pembiayaan yang dibuat beda dengan mobil konvensional, asuransi, penjualan, dan servisnya. Itu semua ekosistem yang harus dibangun untuk masuk ke elektrifikasi. SDM juga harus diperhatikan,” tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait