BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Jawa Barat turut berkomentar terkait pemanggilan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin oleh KPK terkait kasus korupsi.
Menurut Ketua PW IPNU Jabar, Ahmad Regi Maulana, pemanggilan bakal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan di Pilpres 2024 itu sangat janggal dan tak masuk akal.
"Pemanggilan KPK kepada Cak Imin sangat janggal dan tak masuk akal, kasus tahun 2012 baru dibuka sekarang menjelang Pilpres 2024," ucap Regi, Rabu (6/9/2023).
Menurutnya, upaya KPK memanggil Cak Imin terkait kasus korupsi di Kemenaker tahun 2012 tidak bisa dipungkiri sebagai upaya politisasi hukum.
"Meskipun KPK sudah membantah ini adalah politisasi hukum, tapi orang awam pun tau ini adalah politisasi hukum, dimana KPK dijadikan alat politik ampuh menjatuhkan lawan politik," ungkapnya.
Regi menjelaskan, jika upaya-upaya ini terus dilakukan tidak bisa dipungkiri bisa menggerus kepercayaan publik kepada lembaga anti rasuah ini.
"Disisi lain sangat mengancam proses demokrasi kita, disaat yang sama kepercayaan publik kepada penegak hukum utamanya KPK bisa tergerus oleh masalah ini," katanya.
Regi menegaskan, pihaknya mendukung upaya pemberantasan kasus korupsi di Indonesia, namun sangat disayangkan apabila tebang pilih dan menyasar target politik yang bersebrangan.
"Kami mendukung KPK, namun KPK sebagai instrumen negara tidak pantas jadi alat untuk menjatuhkan politik, dalam hal ini kita menyebut upaya terhadap Cak Imin adalah tindakan dholim," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait