Hadapi Pemilu 2024, Bawaslu Jabar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Perempuan

Rizal Fadillah
Bawaslu Jabar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Bagi Perempuan. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat menggelar kegiatan Sosialisasi Pengawasan Partisipatif Peran Serta Perempuan dalam Pengawasan Pemilu yang berlangsung di Best Western Premier La Grande, Jalan Merdeka No. 25-29, Kota Bandung, Jumat (8/9/2023).

Koordiv Pencegahan dan Partisipatif Masyarakat Bawaslu Jabar, Nuryamah mengatakan, kegiatan ini merupakan implementasi dari Peraturan Bawaslu Nomor 2 Tahun 2023 terkait dengan pengawasan partisipatif yang salah satunya melibatkan perempuan.

"Jadi di peraturan Bawaslu 2/2023 terkait dengan pengawasan partisipatif di pasal 6 itu memang disebutkan yang harus diajak itu pertama adalah pemilih pemula, disabilitas dan salah satunya adalah kaum atau kelompok perempuan. Jadi memang kita selalu melakukan kegiatan itu basisnya adalah basis aturan," kata

Nuryamah mengatakan, ada sebanyak 33 organisasi perempuan yang ikut dalam kegiatan kali ini.

"Jadi kegiatan kali ini yang diundangnya adalah organisasi perwakilan dari organisasi perempuan yang berjumlah 33 organisasi," ungkapnya.

Nuryamah menilai, perempuan memiliki perananan sangat penting dalam penyelanggaraan Pemilu 2024. Hal itu dibuktikan dengan tidaknya memperhatikan keterwakilan perempuan tapi sudah menyertakan perempuan.

"Rekrutmen Bawaslu itu kita berusaha dengan memperluas pendaftar ketika dalam pendaftaran kemarin itu 60 persen laki-lakinya tidak sesuai atau perempuannya ini dibawah 30 persen maka itu diperpanjang untuk perempuan tidak untuk laki-lakinya, itu adalah komitmen kita di Bawaslu," katanya.

Oleh karena itu, Nuryamah berharap, para kaum perempuan yang mengikuti kegiatan ini bisa mengambil peran penting khususnya dalam menjadi pengawas pertisipatif. Sebab menurutnya, di setiap penyelanggaran pemilu sering kali muncul pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu.

"Di setiap tahapan itu ada kerawanan kerawanan yang memang sering dilanggar oleh peserta pemilu. Pun dengan masyarakat itu juga, makanya masyarakat harus cerdas utamanya disini adalah perempuan," ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, para peserta dibekali dengan pendidikan politik salah satunya adalah terkait dengan menolak money politik yang memberikan berita-berita bohong yang dirasa itu bagian daripada kerawanan pemilu.

"Ketika mereka sudah mampu menangkan hal-hal itu, mereka juga harus sanggup dan mampu menjadi pengawas partisipatif dalam konteks pelapor. Misalkan disekelilingnya dia menemukan dalam kampanye itu pelibatan ASN, anak atau ada berita bohong dan lain sebagainya, mereka harus mampu dan sanggung melaporkan itu ke Bawaslu itu sendiri tentunya," tuturnya.

Meski bukan dalam konteks bimbingan teknis atau Bimtek, Nuryamah memastikan, para peserta mendapatkan wawasan yang tak kalah penting dalam menghadapi Pemilu 2024.

"Konteksnya hari ini sosialiasi ini juga dibekali, memang kalau konteks bimtek kita memang belum masuk pada ranah itu. Trik-trik dan strategi nanti sama narsum akan disampaikan dan tadi pun disampaikan secara sekilas. Bagaimana cara melapor, terus bagaimana persyaratan yang harus di penuhi apa saja," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network