Di Tengah Cuaca Ekstrem, Pendaki Indonesia Berhasil Berdiri di Puncak Gunung Eiger

Aqeela Zea
Pendaki Indonesia, Iwan “Kwecheng” Irawan di puncak Gunung Eiger. Foto: Istimewa

“Ketiga puncak gunung yang dituju, membutuhkan keterampilan teknis dan pengalaman pendakian yang tinggi. Berbagai hambatan silih berganti selama proses percobaan pendakian, mulai dari gelombang panas esktrem yang melanda Swiss hingga cuaca berubah jadi badai salju,” ungkap Iwan dalam keterangannya, Minggu (10/9/2023). 

Akibat cuaca panas ekstrem yang melanda Eropa, pendakian ke Mont Blanc terpaksa tertunda karena jalur pendakian ditutup.

“Informasi kami terima mendadak, Mont Blanc ditutup karena gletser atau bongkahan es besar di jalurnya semakin retak dan menganga akibat gelombang panas, tak aman untuk pendakian,” kisah Iwan lewat sambungan telepon langsung dari Swiss. 

Empat orang pendaki Indonesia Iwan Irawan, Nurhuda, Muhammad Wahyudi, dan Muhammad Miftakhudin memutuskan melanjutkan ekspedisi menuju puncak kedua, yaitu Matterhorn pada ketinggian 4.487 Mdpl. Berawal dari Desa Zermatt, desa terdekat menuju Matterhorn, cuaca lagi-lagi tidak sesuai dengan rencana, di Zermatt malah turun badai salju. 

“Sejak dari Zermatt Badai salju besar datang hingga menghadang kami di tengah jalur, tepatnya di Solvayhuette. Terlalu berbahaya untuk dilanjutkan hingga puncak Matterhorn. Akhirnya kami kembali ke Zermatt,” ungkap Iwan.

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network