"Kemudian upaya-upaya menjegal calon-calon tertentu dengan cara-cara tidak elok terus dilakukan, dan menurut kami masyarakat sipil, mantan-mantan aktivis, ini sangat mengganggu," imbuhnya.
Melalui diskusi tersebut, pihaknya mengajak para aktivis lintas generasi, baik yang berada di lingkaran partai politik (parpol) maupun non-parpol menyamakan persepsi. Sehingga, harapan mewujudkan demokrasi sehat bisa tercapai.
"Ini salah satu poin penting yang kita perjuangkan, demokrasi harus sehat, demokrasi harus berpihak pada rakyat. Elit mau majukan siapapun silakan, tapi kita bisa melihat dengan mata telanjang, harusnya nggak begini cara berdemokrasi di republik ini," ujarnya.
Presidium Aliansi Nasional Aktivis 98 untuk Anies-Muhaimin (AMIN 98) Andreas Marbun menyoroti pemanggilan yang dilakukan KPK terhadap Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atas dugaan korupsi pada 2012 silam. Baginya, pemanggilan tersebut cenderung politis karena dilakukan menjelang Pilpres 2024.
"Ini menjadi contoh kemunduran demokrasi dan mudah-mudahan tidak terjadi di masa depan. Kami tidak ingin penggunaan alat-alat kekuasaan untuk menjegal siapapun yang dianggap berseberangan," tegas Andreas.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait