SEMARANG, iNewsBandungRaya.id - Eiger, brand penyedia perlengkapan luar ruang menggelar lagi Mountain & Jungle Course (MJC) 2023. Mereka yang terlibat dalam pelatihan ekspedisi di Kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) ini berjumlah 80 orang.
General Manager Marketing Eiger, Jason Edward Wuysang mengatakan, sejak pandemi berakhir, terjadi peningkatan aktivitas masyarakat Indonesia untuk berkegiatan di alam bebas. Eiger pun membantu pengguna produknya agar tetap aman dan nyaman menjelajahi Indonesia.
“Agenda tahunan MJC 2023, Eiger mengajak siapapun untuk keluar dari zona nyamannya. Mempelajari pengetahuan dan keterampilan sikap hidup di alam terbuka, mengasah kemampuan tanpa mengabaikan alam, mengenal dan menjaga keindahan alam Indonesia,” kata Jason dalam keterangannya, Minggu (24/9/2203).
Rangkaian acara MJC 2023 akan berlangsung mulai Minggu (24/9/2203) hingga delapan hari berikutnya (1/10/2023). Momen ini mempertemukan puluhan pegiat alam bebas dari seluruh Indonesia.
Penanggung Jawab Eiger MJC 2023, Galih Donikara mengatakan, peserta berasal dari Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua. Dari total 879 peserta yang mendaftar sudah disaring menjadi 80 peserta terpilih.
Peserta kali ini berasal dari berbagai kalangan. Ada jurnalis, juga influencer sosial media yang khusus diundang untuk mengasah keterampilan penjelajahan di alam bebas.
“Tujuan dari acara ini, puluhan peserta akan mendapatkan berbagai materi dan pelatihan tentang merancang suatu ekspedisi dan petualangan di alam terbuka. Materinya berupa manajemen perlengkapan dan perbekalan, zero waste adventure, dokumentasi ekspedisi, membangun jaringan komunikasi, navigasi darat, penanganan medis kala darurat, sampai urusan survival,” kata Galih.
Setelah materi di kelas selama empat hari, pada hari ke-lima sampai hari ke-tujuh, peserta akan melakukan pergerakan ekspedisi sesungguhnya menuju ke Puncak Gunung Merbabu.
Dibagi ke dalam empat tim berbeda, mereka akan mendaki melalui empat jalur pendakian Gunung Merbabu, yakni Jalur Wekas, Jalur Thekelan, Jalur Suwanting, dan Jalur Selo. Seluruh proses pendakian bakal menerapkan pengetahuan ekspedisi yang telah dipelajari sebelumnya di dalam kelas.
“Kombinasi antara berbagai materi ekspedisi, simulasi sampai pergerakan ekspedisi menuju puncak Merbabu diharapkan membawa pengalaman berharga bagi peserta. Ilmu dan pengalamannya pun dapat disebarkan ke kawan-kawan petualang lain. Semoga setiap ekspedisi yang dijalankan tetap aman dan nyaman, tanpa mengabaikan alam, apalagi merusak alam,” jelas Galih.
Pertemuan empat tim di Puncak Merbabu bakal ditutup dengan pengibaran bendera Merah Putih di Puncak Syarif Gunung Merbabu. Setalah itu, tim akan turun kembali ke basecamp.
“Hari terakhir pada Minggu (1/10/2023) peserta akan melakukan penyusunan laporan ekspedisi, evaluasi dan upacara penutupan, lalu kembali ke kota masing-masing,” tandas Galih.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait