CIMAHI, iNewsBandungRaya.id - Musim kemarau yang panjang telah menyebabkan terjadinya kekeringan dan kekurangan air di sebagian wilayah Kota Cimahi.
Kondisi tersebut dikhawatirkan akan berimbas ke masalah lain seperti bencana kebakaran, kegagalan panen, gangguan kesehatan masyarakat serta dampak lainnnya.
Atas kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menggelar Salat Istisqa bersama dengan masyarakat dengan harapan segera turun hujan dan musim kemarau yang panjang cepat berakhir.
Pada kesempatan itu, KH. Enjang Nasrulloh dari Pondok Pesantren Al Musyahadah Cilember bertindak sebagai khotib Shalat Istisqa.
Adapun pelaksaan Shalat Istisqa sendiri dipimpin langsung oleh Pj Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan di Alun-alun Kota Cimahi.
"Dilaksanakan Shalat Istisqa berjamaah untuk memohon diturunkannya hujan. Semoga Allah SWT mengabulkan apa yang kita inginkan. Intinya Shalat Istisqa ini harus bisa membawa kesadaran untuk kita semua, bahwa ini adalah tanggung jawab kita bersama, bahwa kita sebagai makhluk yang banyak kekurangannya, kita bermunajat, mohon ampunan-Nya agar hal ini dapat segera teratasi," kata Dikdik, dikutip Senin (9/10/2023).
Dikdik mengajak seluruh masyarakat untuk terus berdoa agar kekeringan dan kekurangan air yang melanda di Kota Cimahi segera berakhir.
"Sebagai manusia kita tentu memiliki banyak kesalahan dan keterbatasan. Oleh karena itu mari kita satukan niat kita untuk memohon ampunan ke hadirat Allah SWT agar musim kemarau ini segera berakhir, yaitu dengan memohon hujan melalui Shalat Istisqa," ungkapnya.
Dikdik menegaskan, Pemkot Cimahi telah melakukan berbagai upaya mengantisipasi bencana kekeringan.
"Sudah cukup banyak titik-titik krisis air bersih diberikan bantuan berupa air bersih pakai mobil tangki. Mudah-mudahan hal itu bisa meringankan," imbuhnya.
Dikdik pun menghimbau, warga Cimahi untuk menghindari aksi pembakaran sampah. Semenjak TPA Sarimukti terbakar, pengangkutan sampah terhambat yang mengakibatkan masyarakat harus mengelola sampah secara mandiri dan salah satunya banyak yang melakukan pembakaran sampah.
"Dihimbau kepada masyarakat selama musim kemarau untuk berhati-hati. Tahan sampahnya dan tidak membakar, hal ini bisa merembet kemana-mana karena beberapa kejadian kebakaran awalnya seperti itu," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait