Peluang kerja di Jepang Hanya Diisi 3000 Warga Indonesia

Dude Darmaji
SARESEHAN Peluang dan Dinamika Program Tokutei Ginou Specield Skilled Worker yang diselenggarakan di Hotel Grand Asrilia Bandung, Rabu (26/1/2022).

BANDUNG, INews.id – Pekerja asing asal Indonesia di Jepang tercatat hanya 3.000 orang, padahal potensinya lebih dari 38.000 orang yang bisa bekerja di negara itu. Sekalipun demikian, potensi dan peluang kerja di negeri Sakura itu masih sangat terbuka. Pemerintah Jepang membuka pekerja dari luar negaranya untuk bisa bekerja di negara tersebut.

Demikian diungkapkan mitra kerja PT NU Indo Duta Khatulistiwa, Mr. Chinen, dalam saresehan Peluang dan Dinamika Program Tokutei Ginou Specield Skilled Worker yang diselenggarakan di Hotel Grand Asrilia Bandung, Rabu (26/1/2022).

Menurut Chinen, memang pemerintah Jepang saat ini sedang mencari solusi terkait tenaga kerja asing, termasuk dari Indonesia, sejak wabah Covid-19 terjadi di seluruh dunia. Peluang ini akan ditangkap dan harus disiapkan pekerja yang siap ke luar negeri, di antaranya ke Jepang.

Chinen mengatakan, pada 2020 pemerintah Jepang menerima 47.750 pekerja dari berbagai negara. Namun kebijakan berubah dan alokasinya dikurangi. Sampai tahun sampai 2023, katanya, pemerintah Jepang menargetkan masuk pekerja dari berbagai negara sebanyak 34.510 orang.

Chinen berharap, peluang ini diisi oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk bisa mengisi posisi kerja di negara tersebut. Program Tokutei Ginou, katanya, siap memfasilitasi keberangkatan pekerja migran asal Indonesia untuk mengisi peluang di negara Sakura tersebut.

“Kenapa itu untuk Indonesia? Bahwa program Tokutei Ginou mau Indonesia ada tambahan, tidak hanya sebanyak 3000 orang saja. Kalau orang Indonesia pindah ke jepang, itu masyarakat Jepang bisa tinggal di sini aman. Kita mau supiort indonesia. Bagaimana? Kita semua bisa lakukan,” kata Chinen dalam menyampaikan materinya.

Chinen berharap peluang-peluang ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, terutama para lembaga pendidikan keterampilan (LPK) yang ada di tanah air.

Saresehan berlangsung selama dua hari, dari 26-27 Januari 2022. Peserta diikuti kalangan LPK, pesantren, dan pelaku pemberangkatan pekerja migran Indonesia lainnya. (*)

Editor : Ude D Gunadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network