BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pasangan Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (cawapres) 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dinilai memiliki kompetensi dan integritas paling tinggi dalam melaksanakan reformasi hukum dan mewujudkan supremasi hukum.
Hal itu berdasarkan hasil survey lembaga polling online, kitapolling.com terhadap tiga kandidat capres-cawapres pada Pilpres 2024 dalam hal performa menegakan penegakan hukum dan demokrasi.
Dalam survey yang dilakukan dalam kurun waktu 1-7 November 2023 itu, sebanyak 46,7 persen suara dari 1718 audiens menilai pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mempunyai kompetensi dan integritas dalam melaksanakan reformasi hukum dan mewujudkan supremasi hukum.
Kemudian Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat 24,4 persen suara. Sedangkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming hanya 16,3 persen. Pada topik ini sebanyak 12,7 persen audiens menjawab tidak tahu.
“Suksesi kepemimpinan bangsa melalui Pilres 2024 menjadi gerbang bagi ikhtiar untuk meningkatkan kualitas demokrasi, hukum (undang-undang), serta penegakan hukum,” ucap Independent Researcher kitapolling.com, Budi Satria Dewantoro dalam keterangannya, Rabu (8/11/2023).
Untuk diketahui, demokrasi di Indonesia masih digolongkan sebagai flawed democracy atau demokrasi cacat. Dalam laporan indeks demokrasi yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU) pada awal Februari 2023, Indonesia berada di urutan ke-54 dari 167 negara dengan skor 6,71.
Skor tersebut sama dengan capaian di tahun 2021. Dengan begitu, demokrasi Indonesia bisa dikatakan berjalan dengan stagnan.
“Situasi ini menunjukkan bahwa selama periode kepempinan Joko Widodo selaku Presiden Republik Indonesia, isu demokrasi dan hukum belum menjadi program prioritas,” kata Budi.
Budi mengatakan, secara eksplisit dalam visi-misi dari masing-masing pasangan bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan bertarung di Pilpres 2024 menyatakan kehendaknya untuk menggapai Indonesia Emas 2045.
“Demi terwujudnya masa depan nan gemilang tersebut, tegaknya demokrasi substansial dan supremasi hukum, termasuk hukum yang adaptif dibutuhkan sebagai landasan,” ungkapnya.
Pada jajak pendapat kedua, yakni terkait performa dalam penanganan kasus korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), Ganjar-Mahfud memimpin dengan perolehan 66,2 persen dari 3088 audiens. Menyusul di bawahnya, Anies-Muhaimin 10,5 persen suara dan Prabowo-Gibran 0,8 persen.
Ganjar-Mahfud kembali unggul dengan angka mencolok dalam hal memajukan iklim demokrasi di Indonesia. Pasangan yang diusung PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura ini mengemas 88,7 persen suara dari 1247 audiens.
Urutan kedua ditempati Anies-Muhaimin yang mengantongi 10,5 persen suara. Di posisi terakhir, Prabowo-Gibran cuma memperoleh 0,8 persen.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait