Alissa Wahid Sebut Semangat Demokrasi Jadi Dasar Berdirinya NU

Rizal Fadillah
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Alissa Qotrunnada Wahid. (Foto: dok NU Online).

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Alissa Qotrunnada Wahid menegaskan, pentingnya peran NU dalam menjaga demokrasi di Indonesia karena NU selama ini menjadi tulang punggung proses demokrasi.

Alissa mengungkapkan bahwa sejak awal pendiriannya, NU telah mengusung semangat demokrasi. Hal ini tercermin dari proses musyawarah para ulama dalam mendirikan perkumpulan tersebut.

"Kalau kita melihat proses berdirinya NU, itu adalah proses yang sangat demokratis. Karena NU itu hasil musyawarah para ulama. NU ini didirikan oleh ulama-ulama yang berkumpul untuk memikirkan nasib umat Islam di Indonesia, bahkan saat itu terkait kebijakan Raja Saud yang baru didirikan," ucap Alissa dilansir laman NU Online, Selasa (3/9/2024).

Alissa menekankan bahwa NU lahir dari semangat musyawarah dan kebersamaan dalam memperjuangkan Islam, yang kemudian diwujudkan dalam bentuk perkumpulan yang dikenal sebagai NU.

"Para ulama duduk bersama, bermusyawarah memperjuangkan Islam, dan akhirnya memutuskan untuk bersama-sama mendirikan NU. Itulah mengapa namanya Nahdlatul Ulama, kebangkitan ulama. Dari sejak awal, NU sudah membawa semangat demokrasi," katanya.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network