Dwi mengatakan, penurunan kasus DBD tahun ini dikarenakan sejumlah faktor. Di antaranya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Faktor lainnya dikarenakan kemarau panjang yang membuat perkembangan nyamuk penyebab DBB yakni jenis aedes aegypti menjadi berkurang karena tidak adanya genangan air.
"Penyebab penurunan ada beberapa faktor, pertama kesadaran masyarakat terkait pentingnya pemberantasan jentik. Kemudian saat ini memang kemarau panjang sehingga bisa diperkirakan genangan air berkurang," jelasnya.
Meski begitu, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada karena saat memasuki musim pancaroba atau peralihan. Sebab biasanya musim peralihan ini akan menyisakan genangan-genangan air yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya nyamuk.
"Antisipasi kami berharap masyarakat memberantas sarang nyamuk, apalagi dengan musim pancaroba hujannya yang tidak terus-meneurs berarti meninggalkan sisa genangan air. Nah genangan air ini yang perlu kita perhatikan," terangnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait