"Apa yang diperoleh di pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan lanjutan itu adalah bahan baku yang harus kami kelola di perguruan tinggi," ungkapnya.
"Maka kami mulai menjalankan juga program-program ini melalui pendidikan dasar. Terima kasih kepada Rumah Edukasi dan Tim Kajian STEM Unpar yang mengawali perjalanan panjang kami," tambahnya.
Hengky menilai, pendidikan berbasi STEAM merupakan bagian dari pengembangan pola pikir anak-anak didik untuk melek teknologi.
"Tanpa kita sadari generasi sekarang sebetulnya berbeda dengan generasi bapak ibu berpendidikan. Leluconnya adalah ketika bayi lahir sudah bisa geser-geser tab, ipad, yang mungkin zaman dulu belum ada," imbuhnya.
Melihat fenomena tersebut, pihaknya menyadari bahwa betapa pentingnya memperkenalkan pembelajaran Coding dan Robot berbasis STEAM sehingga bisa diaplikasikan oleh para kepala sekolah dan guru ke peserta didik di Sekolah Dasar (SD).
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait