Cakra mengatakan, pendidikan politik merupakan metode yang cukup efektif untuk mencegah potensi konflik sosial dalam kegiatan politik.
"Dimana kondisi masyarakat Indonesia yang heterogen sangat rentan menimbulkan terjadinya pengkotakan dalam masyarakat yang berakibat terhadap timbulnya situasi politik yang tidak kondusif yang akhirnya dapat menjadi pemilu munculnya konflik sosial," katanya.
Menurutnya, Pemkab Bandung melalui Badan Kesbangpol mempunyai tugas dan fungsinya. Di antaranya memfasilitasi kegiatan pendidikan politik bagi generasi muda.
"Oleh karena itu, melalui penyelenggaraan pendidikan politik bagi generasi muda ini diharapkan para generasi muda atau gen z dan kaum milenial memiliki kecerdasan politik dengan nilai budaya dan etika politik yang memadai. Sehingga tidak lagi menjadi obyek dalam pemilu, tetapi menjadi subyek yang kritis dalam menentukan pilihan politiknya," tuturnya.
Cakra berharap, melalui kegiatan pendidikan politik itu dapat menambah wawasan, daya analisa dan penelaahan terhadap fenomena kehidupan politik yang demokratis sebagai proses peningkatan peran serta masyarakat.
"Khususnya bagi generasi muda dalam kehidupan berpolitik dengan mendorong terciptanya mekanisme komunikasi politik yang sehat, dinamis dan bertangungjawab dalam upaya terwujudnya masyarakat yang demokratis, harmonis, partisipatif, berkeadilan dan beradab berdasarkan Pancasila," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait