10 Fakta Unik Kampung Cikondang: Bangunan dari Material Alami Tahan Gempa, Jati Diri Orang Sunda

Wafa Amatullah/Mg6
Kampung Cikondang merupakan salah satu kampung tradisional yang masih menerapkan prinsip hidup berdasarkan tradisi dan budaya leluhurnya. Kampung Cikondang sudah ada sejak tahun 1800-an. Foto: Ist

3.Jati Diri Orang Sunda

Kampung Cikondang merupakan sebuah implementasi dari jati diri orang Sunda yang dituangkan ke dalam sebuah bentuk bangunan yang bisa meninggikan derajat penghuninya.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Juhana, selaku juru kunci ke-5 Kampung Cikondang. Ia menjelaskan bahwa bangunan di Kampung Cikondang merupakan sebuah jati diri kuat orang Sunda melalui rumah panggungnya yang khas. 

Menurutnya, rumah panggung ini mempunyai makna tempat yang tertinggi atau agung. Kata panggung diambil dari Bahasa Sunda pang dan agung yang berarti paling tinggi. 

4.Pola Mitigasi yang Diterapkan 

Menurut Juhana, salah satu alasan mengapa desain rumah di kampung Cikondang dibuat desain panggung dan tidak langsung menyentuh tanah adalah agar tidak mengganggu resapan air.

Hal ini dikarenakan, rumah tradisional Sunda itu terletak di kaki Gunung Tilu, di hulu Sungai Cisangkuy yang bermuara ke Sungai Citarum sehingga merupakan kawasan dengan tingkat aliran air yang tinggi.

5.Kepercayaan Leluhur Begitu Kuat

Ada istilah yang terkenal di kampung ini yaitu meratakan berarti merusak. Kepercayaan tersebut muncul dengan argumentasi bahwa ketika manusia ramah terhadap alam dengan tidak melanggar pantangan tersebut maka alam pun akan ramah. Filosofi tersebut sudah tertulis dalam serat leluhur sesuai arti penamaan Kampung Cikondang. 

6.Rumah Adat Tahan Gempa

Rumah adat yang telah berusia ratusan tahun ini mengaplikasikan konsep bangunan tahan gempa yang sudah diakui oleh akademisi arsitektur. 

Desain rumah setinggi 60-80 cm dari permukaan tanah ini adalah kombinasi dari tiang kayu jati dan suren yang terkenal kokoh. Sambungannya menggunakan pen dan pasak serta lilitan tali ijuk atau rotan. Di bagian pondasi rumah diletakan batu.

Kendati begitu, material tersebut telah memenuhi salah satu persyaratan bangunan tahan gempa, yaitu bermaterial ringan. Secara umum, konsep dasar rancangan arsitekturnya menyatu dengan alam, diprediksi bangunan ini tidak akan roboh meski diguncang gempa bumi 7 skala richter.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network