Penuhi Kebutuhan Antisera, Bio Farma dan QSMI Thailand Teken Letter of Authorization

Aqeela Zea
Bio Farma dan QSMI Thailand Teken Letter of Authorization. (Foto: Ist)

Beberapa produk yang akan di kerja samakan oleh Bio Farma melalui QSMI adalah King Cobra (Ophiophagus hannah) Antivenin, Russell’s Viper (Daboia russelli siamensis) Antivenin, Hemato Polyvalent Snake Antivenin, Neuro Polyvalent Snake Antivenin, dan Green Pit Viper Antivenin.

Baik di Indonesia dan di Thailand, serangan ular merupakan salah satu isu kesehatan yang cukup lumrah. Menurut data yang diperoleh dari Departemen Pengendalian Penyakit Kerajaan Thailand, selama rentang 2009 - 2018, terdapat rata-rata 5035 kasus gigitan ular per tahun.

Menurut data di tahun yang sama, ditemukan bahwa hampir 32 persen di antaranya merupakan serangan atau gigitan yang diakibatkan oleh ular jenis Green Pit.

Indonesia sendiri memiliki 350 sampai 370 spesies ular dimana 77 jenis di antaranya adalah yang memiliki bisa. Angka insiden setiap tahun diperkirakan sekitar 135.000 kasus berdasarkan laporan sepanjang 10 tahun terakhir yang dilakukan oleh Indonesia Toxinology Society dengan angka kematian 10 persen per tahun.

Selain menyerang manusia, ular juga dapat menyerang hewan ternak sehingga hal tersebut tentunya berbahaya dan merugikan para peternak.

Editor : Zhafran Pramoedya

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network