Dosen film eksperimental Prodi FTV UPI, Erik Pauhrizi berharap, rangkaian karya yang dihasilkan mampu menghasilkan sebuah teks yang memiliki keharmonisan dalam gagasan serta pemaknaan.
"Bentuk dari karya-karya merupakan karya film-film eksperimental serta animasi-animasi intermedia, dengan ide serta gagasan yang bermaksud untuk menghidupkan kembali citra makna film, dengan membebaskan medium ini dari segala batasan-batasan, dan mengembalikannya ke dalam konteks seni," tuturnya.
Lalu pada 20 Desember 2023, akan dilaksanakan program Simposium yang berlangsung di ballroom Hotel Santika Bandung. Beda halnya dengan acara pameran, yang merespon tema acara melalui karya, pada Simposium ini tema acara akan didiskusikan secara lebih dalam menggunakan satu fokus utama.
Simposium yang memiliki judul “(R)EVOLUSI SINEMA: Eksistensi Film Experimental dalam Era Sinema Modern.” bertujuan untuk menciptakan satu ruang diskusi yang dimana didalamnya akan membahas mengenai bagaimana keberadaan film eksperimental mempengaruhi atau dipengaruhi oleh keberadaan film lainnya dalam era sinema modern ini.
Apabila pada acara pameran merupakan wadah bagi para seniman untuk merespon mengenai isu ini melalui karya, diskusi dalam Simposium akan membahas mengenai keberlangsungan dari medium itu sendiri.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait