Perwakilan dari Bursa Berjangka Kripto CFX, Bihar Sakti Wibowo mengungkapkan, ketertarikannya terhadap film ini, karena menekankan pentingnya pengawasan dan regulasi terhadap transaksi aset kripto di Indonesia.
“Setiap individu memiliki tujuan yang berbeda dalam bertransaksi kripto. Ada yang ingin berinvestasi, dan ada yang menyalahgunakan. Oleh karena itu, CFX sebagai bursa akan terus mengawasi transaksi aset kripto di Indonesia,” ucap Bihar.
CEO INDODAX, Oscar Darmawan yang juga sosok inspirasi dalam film ini menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan apresiasi masyarakat kepada film ini.
“Sebenarnya, kami merasa sangat cemas dan stress sekali saat terjebak dalam kasus terorisme di tahun 2015 silam. Tapi kami bangga karena bisa turut membantu negara dalam memberantas terorisme," ungkapnya.
"Kami sama sekali tidak menyangka bahwa kisah ini akan diangkat dalam sebuah film. Memang, perjuangan untuk mengembangkan industri kripto di Indonesia itu tidak mudah. Kami juga bersyukur karena begitu banyak orang yang menyukai film ini. Semoga kisah hidup kami ini menginspirasi banyak orang,” tambahnya.
Untuk diketahui, film 13 Bom di Jakarta merupakan salah satu film di Indonesia yang diproduseri oleh produser film pemenang Oscar, Parasite, yaitu Barunson E&A dan disutradarai oleh Angga Sasongko. Seorang sutradara ternama di Indonesia yang banyak mendapat penghargaan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait