Asep mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat angka pengangguran di Kota Cimahi masih ada di Kota Cimahi. Pertama, jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan.
"Kedua, kurang keterampilan yang dimiliki ketiga kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia. Contoh di PT Chitose, awalnya pekerjaan dilakukan 10 orang namun karena teknologi akhirnya bisa dikerjakan dengan 3 orang," katanya.
Kemudian penyebab lainnya karena resesi ekonomi global yang berdampak terhadap perusahaan di Kota Cimahi yang didominasi garmen dan tekstil. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap produktifitas perusahaan yang mengalami kekurangan order.
"Dampaknya ya order jadi terbatas yang mempengaruhi terhadap jam kerja. Misalnya biasanya seminggu kerja 6 hari, jadi 3 hari, bahkan ada yang sampai merumahkan pekerjanya. Kemudian adanya perdagangan bebas terkait barang impor ilegal juga berdampak," jelasnya.
Asep mengatakan, berdasarkan hasil analisis pihaknya bersama akademisi adanya kesenjangan antara jurusan di sekolah kejuruan dengan industri yang ada di Kota Cimahi.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait