BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Forum ngaDandanan Bandung kembali menggelar kegiatan nobar dan diskusi debat capres 2024 sebagai fasilitator untuk membumikan visi, misi, gagasan dan program dari masing-masing capres mengenai tema yang diangkat hingga beresonansi sampai Kota Bandung.
Nobar dan diskusi debat capres yang diselenggarakan oleh Forum ngaDandanan Bandung ini diikuti oleh masing-masing timses utusan tiga pasangan calon.
Sebagai panelis dari paslon no urut 1 diwakili oleh Muhammad Farhan (Timnas AMIN), Hadi Gunadi (TKD Jawa Barat Prabowo-Gibran) mewakili paslon nomor urut 2 dan Hemasari (Relawan Ganjar-Mahfud) yang mewakili paslon nomor urut 3.
Acara diskusi pun dipandu oleh moderator Dr. Heru Riyanto dari Unpad serta ditanggapi oleh penanggap Kunto Adi Wibowo, Ph.D (Pakar Komunikasi Politik Unpad).
Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh pendukung masing-masing paslon, tokoh, komunitas dan para pemuda milenial dan Gen Z Kota Bandung.
Adapun untuk tema debat terakhir mengangkat isu-isu antara lain kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Menilik tema debat terakhir, Ketua Dewan Pembina Forum Ngadandanan, Dandan Riza Wardana melihat indeks Pendidikan Kota Bandung pada tahun 2022 menempati peringkat ketiga di Jawa Barat sebesar 76,19%.
Kota Bandung yang notabene sebagai salah satu kota pendidikan dengan dihuni beberapa kampus negeri dan swasta ternama, memiliki indeks Pendidikan di bawah Kota Bekasi dan Kota Depok.
Dandan memperhatikan bahwa masih belum meratanya sekolah-sekolah negeri di wilayah Bandung menjadi kendala dengan sistem zonasi yang digunakan sekarang dalam penerimaan siswa baru.
Sementara itu, pada ketenagakerjaan, tingkat pengangguran terbuka di Kota Bandung pada tahun 2023 menurun dari tahun sebelumnya menjadi 8,83%. Angka ini masih terbilang tinggi dibandingkan kota/kabupaten lain di Jawa Barat.
Dandan menyoroti masih tingginya tingkat pengangguran di Kota Bandung dikarenakan masih minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan dibandingkan dengan angkatan kerja di Kota Bandung.
"Seharusnya para angkatan kerja meningkatkan keterampilan dan kompetensi kerja mereka dengan mengikuti pelatihan-pelatihan atau program yang dilaksanakan pemerintah seperti kartu pra kerja," ucapanya.
Di sisi lain, pelayanan kesehatan menjadi salah satu kebutuhan dasar masyarakat. Program yang diberikan pemerintah seperti KIS, BPJS, Jamkesmas/Jamkesda merupakan pemenuhan kebutuhan masyarakat di bidang Kesehatan.
Dandan menemukan masih banyaknya program yang diberikan dari pemerintah terkait Kesehatan tidak tepat sasaran. Hal yang serupa ditemukan penerima pada pemberian program-program kesejahteraan sosial seperti PKH, pemberian bansos dan lain-lain tidak sampai pada yang membutuhkan.
"Seharusnya dengan kemajuan teknologi informasi dapat mempermudah akses dalam pendataan penduduk yang berhak mendapatkan bantuan pemerintah, serta mengsosialisasikan program-program pemerintah yang bersentuhan langsung bagi masyarakat," ungkapnya.
Terakhir, Dandan berharap substansi dari diskusi debat capres terakhir ini dapat berdampak pada pembangunan di daerah khususnya Kota Bandung.
Menjelang hari pencoblosan pada tanggal 14 Februari nanti, Dandan Riza Wardana mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Bandung berbondong-bondong datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
"Tidak lupa mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Kota Bandung, para peserta pemilu agar menjaga kondusivitas, penyelenggara pemilu menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan aparat (ASN, TNI, Polri) untuk menjaga kawal kami semua sehingga Indonesia menjadi ebih bermartabat dan pemilu berjalan dengan damai," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait