BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Selain barongsai, Tahun Baru Imlek atau tahun baru China juga memiliki tradisi unik lainnya seperti YU Sheng. Dikutip dari laman Radio Republik Indonesia, Tradisi makan Yu Sheng merupakan tradisi yang baru-baru ini menjadi tren di masyarakat Indonesia keturunan Tionghoa.
Makna dibalik Tradisi Yu Sheng
Tradisi ini dibawa oleh para nelayan dari China Selatan yang hijrah ke Semenanjung Malaysia pada abad ke-19. Yu Sheng sendiri adalah tradisi yang berhubungan dengan hidangan khusus di pergantian tahun baru Imlek.
Sesuai adat, menu ini wajib dihadirkan dan disantap dengan iringan doa syukur atas rezeki yang telah diberikan. Doa pengiring Yu Sheng bertujuan agar keluarga yang menyantap Yu Sheng mendapat rezeki yang lebih baik di tahun baru.
Dalam tradisi ini makanan disajikan dalam satu piring Yu Sheng. Di piring tersebut ada beberapa makanan dingin seperti irisan ikan salmon, wortel, dan salad lain. Lalu diberikan saus wijen, buah plum, dan sebagainya. Nantinya para anggota yang duduk di meja akan mengaduk makanan tersebut bersama.
Mereka akan mengangkatnya dengan sumpit setinggi-tingginya sambil mengucapkan "Lao Qi" atau "Lao Hei". Yu Sheng diibaratkan sebagai simbol melimpahnya rejeki, prospektif dan semangat.
7 Tahapan Yu Sheng
1. Berkumpul sambil mengucapkan: "Gong xi fa cai. Wan shi ru yi" Ungkapan selamat tahun baru Imlek dan permohonan harapan semoga terpenuhi.
2. Menuangkan sari lemon di atas irisan ikan. Pada tahap kedua ini, sambil berkata, "Ta ci ta lie" Ucapan itu bermakna permohonan agar rezeki melimpah.
3. Menaburkan biji wijen dan repihan kacang. "U fu ling men" Sebuah ungkapan pada tahap ketiga tentang kebahagiaan menghampiri diri serta keluarga.
4. Penambahan minyak wijen dan saus plum pada tahap keempat dengan sebuah ungkapan "Chai yuen kwang cin" atau yang bermakna kekayaan.
5. Irisan ikan salmon kemudian dimasukkan ke dalam campuran sayuran. Tahap kelima ini adalah simbol permohonan kelimpahan sepanjang tahun. "Nien nien you yi".
6. Campuran terakhir adalah kerupuk pangsit. Ungkapan pada tahap ini adalah "Phien ti hwang cin" yang bermakna penuh keemasan dan kemewahan.
7. Tahap ketujuh ini semua bahan yang terkumpul dalam satu piring diaduk bersama-sama. Saat mencampur menggunakan sumpit, adukan terus diangkat ke atas sambil mengucap "Ta cia i chi law te fung sen sui chi. Semakin tinggi adukan diangkat, sebagai simbol mencapai keberkahan pada tahun baru.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait