BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Menjelang Ramadhan, di Indonesia biasa menjalankan tradisi munggahan atau makan-makan bersama keluarga dan teman sebelum menjalankan puasa.
Munggahan biasanya dilakukan di rumah atau sengaja pergi ke luar ke tempat makan atau tempat wisata, salah satunya bisa datang ke Wetland Park Cisurupan.
Wetland Park Cisurupan dibangun pada 2019 lalu, merupakan daerah serapan air untuk mengurangi banjir di Kota Bandung. Namun, lahannya bisa dimanfaatkan untuk pariwisata. Tempatnya sejuk, asri, dan masih alami.
Lurah Cisurupan, Misbakhudin menyampaikan, di Wetland Park Cisurupan ini bisa dijadikan tempat untuk botram atau makan bersama, bisa dimanfaatkan juga untuk munggahan bersama keluarga.
Selain gratis dan tempatnya yang asri dan nyaman, disini juga ada berbagai hewan-hewan ternak dan lahan bercocok tanam yang bisa dijadikan untuk wisata edukasi bagi anak-anak.
"Di sini bisa botram (makan bersama), main dengan hewan-hewan ternak seperti ikan, kambing, ayam. Ada lahan bercocok tanam juga yang sangat ramah untuk anak-anak sebagai pariwisata edukasi," ujar Misbakhudin, dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung, Selasa (27/2/2024).
Kemudian, Misbakhudin mengatakan, pengunjung juga bisa berkeliling ke sawah abadi milik Pemkot Bandung. Sawah abadi tersebut ditujukan untuk ketahanan pangan yang dikelola Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP).
Selain untuk mencegah banjir di wilayah Cisurupan, kehadiran Wetland Park tersebut juga untuk mengurangi banjir yang ada di wilayah bawah karena mampu menampung air hujan.
Untuk diketahui, kawasan Cisurupan berada di Kecamatan Cibiru yang terdiri dari 10 RW, 53 RT, dan jumlah penduduknya 13.300 jiwa.
"Wilayahnya 220 hektare. Ada 23 hektare itu merupakan tanah Pemkot Bandung berfungsi sebagai ruang terbuka hijau (RTH),” katanya.
Di Cisurupan ini juga banyak tempat wisata edukasinya. Selain Wetland Cisurupan, ada juga Wetland Ciraga, Tangga 100, Mbah Celeng yang biasa dipakai untuk anak-anak pramuka berkemah, dan Mbah Garut.
Untuk mengembangkan potensi tersebut, Misbakhudin mengaku, tengah merintis pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang diinisiasi oleh Karang Taruna kelurahan Cisurupan.
“Sementara ini kita baru mengisi di hari libur. Sudah banyak orang yang berkunjung ke sini untuk mengisi liburannya. Kita mendorong Pokdarwis ke depannya bisa sebagai peningkatan ekonomi masyarakat sekitar," ucapnya.
Daerah Wetland juga dirawat oleh petugas harian lepas dari DSDABM dan DKPP. Selain itu, ada pula pasukan Gober yang turut membantu menjaga kebersihan lingkungan di sekitar Wetland.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait