Karena perlu diketahui, musim kemarau yang melanda Indonesia pada tahun 2023 lalu ditandai dengan panas terik di berbagai wilayah. Suhu pada bulan September 2023 bisa mencapai suhu siang hari 35-38 derajat. Selain itu, terjadinya penundaan awal musim hujan pada tahun 2023 akibat fenomena El Nino, memperpanjang musim kemarau dan menyebabkan kekeringan di banyak daerah.
Melihat situasi tersebut, Guswanto mengatakan musim kemarau pada tahun 2024 ini diperkirakan akan mendekati normal. Artinya, musim kemarau sekarang diperkirakan tidak akan begitu panas.
Musim kemarau di Indonesia dimulai pada bulan Maret (1,4 persen), April (12,9 persen), Mei (19,0 persen), Juni (24,2 persen), Juli (7 persen), Agustus (13,4 persen), dan seterusnya. Dan Guswanto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada karena situasi ini akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
Ia juga mengatakan, di luar persiapan langsung, transisi ke musim kemarau menggarisbawahi pentingnya ketahanan dan adaptasi iklim secara lebih luas, karena akan terdapat risiko terjadinya cuaca ekstrem pada masa transisi, antara lain angin kencang, puting beliung, petir, dan hujan es.
Namun, Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) berpendapat bahwa prediksi mereka kemungkinan akan semakin panas pada tahun 2024. Perubahan iklim dianggap sebagai ancaman global terbesar saat ini, dan meningkatnya kesenjangan akan memperburuk dampaknya.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait