Berjasa bagi Negara, TNI AU Usulkan Soerjadi Soerjadarma Jadi Pahlawan Nasional

Agung Bakti Sarasa
(tengah) Wakil Kepala Staff Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - TNI Angkatan Udara mengusulkan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma diberikan gelar pahlawan nasional dari Jawa Barat. Mengingat, jasanya yang begitu besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Begitu disampaikan Wakil Kepala Staff Angkatan Udara (Wakasau), Marsekal Madya TNI Andyawan Martono Putra usai menghadiri seminar nasional 'Pengusulan dan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional Kepada Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma Sebagai Pahlawan Nasional Dari Jawa Barat' di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (4/3/2024).

"Mengingat begitu besarnya kontribusi beliau terhadap TNI Angkatan Udara dan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia, sehingga saya dan segenap personil TNI Angkatan Udara berupaya untuk mendukung, mendorong kegiatan seminar nasional ini dalam rangka penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk beliau," kata Andyawan.

Andyawan mengatakan, seminar nasional ini mengusung tema 'Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma Sosok Teladan Dalam Merintis dan Membentuk Angkatan Udara di Masa Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia'.

"Berangkat dari tema tersebut, saya ingin mengajak hadirin sekalian untuk mengenal jasa pahlawan, terlebih mereka yang turut serta dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia, termasuk juga melalui angkatan udara," ungkapnya.

Melalui seminar yang dihadiri hampir 500 peserta baik secara offline dan online ini juga, diharapkan dapat menjadi wadah untuk mengingat jasa-jasa luar biasa dari tokoh terdahulu khususnya Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma yang telah berjuang dengan gagah berani demi kepentingan bangsa dan negara.

"Pengusulan gelar pahlawan nasional ini merupakan penghormatan dari negara terhadap dedikasi, pengabdian dan darma bakti setiap tokoh yang berkontribusi terhadap pembangunan dan kemajuan negara Republik Indonesia," ungkapnya.

Menurutnya, lahirnya TNI Angkatan Udara juga tidak terlepas dari kontribusi besar para veteran sejak awal kemerdekaan.

"Presiden Soekarno pernah mengatakan jika angkatan perang kita hendak setara, setinggi, sederajat dengan angkatan perang dunia internasional, kita harus mempunyai angkatan udara yang sebaik-baiknya," imbuhnya.

Menurutnya, hal tersebut sudah dirintis oleh Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sejak Badan Keamanan Rakyat (BKR) Udara berdiri. 

"Hingga akhirnya menjadi salah satu kekuatan udara terbesar dan disegani di belahan bumi sekarang," ujarnya.

Andyawan menurutkan, selama periode kepemimpinannya sebagai Kepala Staff Angkatan Udara Pertama (1946-1962), Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma mencurahkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membangun TNI Angkatan Udara yang mandiri.

"Beliau merintis pembangunan sekolah penerbang, memimpin operasi serangan udara ke markas Belanda, membentuk pasukan payung angkatan udara, mengirim beberapa kadet untuk belajar di negara lain, memimpin berbagai operasi negara dalam rangka menumpas pemberontakan, serta berbagai bentuk jasa dan pengabdian lainnya yang telah beliau darma bakti kan untuk bangsa dan negara yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu," tuturnya.

Atas dasar itu, pihaknya pun meminta dukungan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk membantu mewujudkan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional.

"Sehingga seminar nasional ini dapat membantu dalam melengkapi rekomendasi dari sisi keabsahan dan kelayakan ilmiah untuk menjadikan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional," katanya.

Sementara itu, Plh. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar, Dodo Suhendar menilai, Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma merupakan putra terbaik Jabar yang telah mengukir sejarah gemilang dalam perjalanan bangsa Indonesia.

"Beliau dikenal sebagai pelopor dan perintis TNI Angkatan Udara yang memiliki dedikasi tinggi, jiwa patriotisme dan loyalitas yang luar biasa. Beliau juga merupakan sosok yang visioner dan berjasa besar dalam membangun dan memodernisasi TNI Angkatan Udara. Berkat komitmennya, TNI Angkatan Udara berkembang menjadi kekuatan yang tangguh dan disegani di kawasan regional," bebernya.

Menurutnya, atas semua jasanya tersebut, sudah selayaknya gelar pahlawan nasional disematkan kepada Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma.

"Pengusulan beliau sebagai pahlawan nasional merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan atas jasa-jasanya yang luar biasa bagi bangsa dan negara," ucapnya.

Dodo menyebut, Pemprov Jabar telah membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk melakukan penelitian dan pengkajian dan memberikan saran dan pertimbangan kepada gubernur terhadap calon pahlawan nasional yang akan diusulkan dari Jabar ke Kementerian Sosial (Kemensos).

"Prinsip kami tentunya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sangat mendukung penuh pengusulan dan penganugerahan gelar pahlawan nasional tersebut. Untuk menindaklanjuti aspirasi atau usulan tersebut Pemprov jabar melalui TP2GD tengah melakukan penelitian dan pengkajian guna memenuhi persyaratan yang dibutuhkan sesuai peraturan perundang-undangan yang mengatur pengusulan pahlawan nasional," tuturnya.

Dodo mengungkapkan, melalui seminar ini diharapkan peran serta kontribusi luar biasa Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma dalam merintis serta membangun kekuatan di TNI Angkatan Udara dapat dikenal dan diketahui jasa perjuangan oleh masyarakat Indonesia secara luas.

"Mari kita satukan tekad dan semangat untuk memperjuangkan pengusulan Laksamana Udara/Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma sebagai pahlawan nasional. Semoga upaya kita ini tidak hanya menciptakan sejarah baru bagi Jawa Barat tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang arti pengabdian tanpa pamrih dan keberanian yang tak kenal lelah dalam membela bangsa dan negara," bebernya.

Menurut Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan, Muradi, jika Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi Soerjadarma merupakan sosok yang sangat profesional sejak pertama masuk dalam dunia tentara.

"Jadi kalau dibilang profesional, beliau ga pernah berpolitik, kalau tentara jaman dulu kan banyak yang ke politik yah setelah pensiun, beliau ini engga, beliau fokus di TNI. Makanya kalau dari non ke TNI an, beliau diabaikan," ucap Muradi.

Direktur Program Pasca Sarjana Ilmu Politik Unpad ini juga mengaku terkesan dengan pernyataan pengunduran diri Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi saat ada penyerangan oleh anak buahnya untuk makar.

"Saat serangan ke istana, beliau mengajukan pengunduran diri walaupun ditolak oleh Presiden saat itu," ujarnya.

Melihat seluruh jasanya terhadap TNI Angkatan Udara, kata Muradi, tidak ada alasanya untuk tidak memberikan gelar pahlawan nasional kepada Marsekal TNI (Purn) R. Soerjadi.

"Beliau tentara yang profesional, lahir dari masyarakat, ia pernah aktif di BREDA (Akmilnya Belanda), belajar otodidak soal pesawat, pernah jadi polisi, jadi salah satu pendiri polisi militer, dan beliau ini paham jadi tentara maka ruang lingkupnya terbatas," jelasnya.

"Jadi ketika beliau selesai jadi tentara, beliau masih aktif dengan kegiatan tersebut, memang itu menjadi hobi, karena basic beliau itu Angkatan Darat, sekolahnya di Akmil AD, bukan AU. Di Angkatan Udara itu justru karena beliau hobi dan punya kesenangan terhadap dunia kedirgantaraan. Beliau juga background keturunannya Kanoman Cirebon," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network