Persoalan Anggaran dan Lahan Penyebab Tertundanya Pembangunan BIUTR Selama 17 Tahun

Abbas Ibnu Assarani
Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady. (Foto:Abdul Basir)

"Klasik sebetulnya, dimana-mana pembangunan terkait lahan, itu persoalannya adalah pembebasan, karena itu tidak murah dan tidak mudah. Jadi bagi saya sepanjang itu infrastruktur lalu lintas, menurut saya itu pasti untuk mengurangi kemacetan (tujuannya). Cuma tadi, tidak murah dan tidak mudah implementasinya," katanya.

Maka dari itu, Daddy menuturkan jika proyek BIUTR tersebut ingin dihidupkan kembali, pemerintah harus melakukan review atau kaji ulang terkait rencana tersebut.

BIUTR rencananya akan dibangun sepanjang 22 hingga 27,3 kilometer dengan 2x2 jalur dan memiliki lebar 3,5 meter. Diperkirakan, tol dalam kota ini mampu dilintasi kendaraan dengan volume 45.000 kendaraan per hari.

"Inu harus dihitung ulang secara realistis, terutama kaitan dengan lahan (pembebasan) terutama, dan FS (feasibility study) juga harus matang. Jadi harus ada review dan dimatangkan lagi, kira-kira persoalan krusial dimana, terkait apa, titik paling rawan yang masih jadi masalah itu juga dimana. Jadi harus segera dipikirkan solusinya," pungkasnya. (*)

Editor : Abdul Basir

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network