BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Kawasan Bandung Timur menarik banyak pihak untuk melakukan investasi di wilayah tersebut. Faktor perkembangan infrastruktur di kawasan tersebut jadi salah satu alasanya.
Pengamat Ekonomi dari Unpad, Wardana dalam acara West Java Economic Society (WJES) belum lama ini mengatakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Bandung Timur menjadi topik pembicaraan berbagai kalangan. Terutama para investor untuk membangun pemukiman baru.
"Pembangunan infrastruktur yang berkesinambungan di Kawasan Bandung Timur ini menjadi peluang tumbuhnya kawasan pemukiman baru di kawasan ini," kata Wardana. Rabu (6/3/2024).
Menurut Sekretaris ISEI Cabang Bandung Koordinator Jabar ini, pembangunan akses tol, kehadiran Masjid Al-Jabbar dan tentunya Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) telah membuat kawasan ini menjadi kawasan ekonomi baru yang akan menjadi kawasan penyangga Kota Bandung sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat.
"Pertumbuhan ekonomi suatu daerah ditandai dengan peningkatan hunian di area tersebut," tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama Project Director Perum Perumnas Bandung 2, Aditiya Prio Singgih mengatakan bahwa sejauh ini di sektor perumahan, Perum Perumnas telah ikut menyiapkan pertumbuhan ekonomi Bandung Timur tersebut dengan membuka dan mengembangkan kawasan hunian terjangkau, tepat di pinggir jalan raya Provinsi area Majalaya - Cicalengka, dengan nama Semesta Pasadana seluas 41 Ha.
"Perkembangan Semesta Pasadana saat ini telah disambut baik oleh masyarakat, tahap awal 1.400 unit rumah bersubsidi telah habis terjual dan selesai dibangun hingga diserahterimakan tepat waktu. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan bertahap 1.400 unit berikutnya, dengan skema promosi di klaster Gandana" katanya.
Menurutnya, sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang sedang dan akan berlangsung di kawasan Bandung Timur ini akan yang memberikan dampak positif bagi siapa saja yang akan tinggal maupun ikut berinvestasi properti di area Bandung Timur.
"Lokasi perumahan kami cukup mudah diakses oleh transportasi massal yakni 15 menit dari Stasiun Cicalengka, 20 menit dari Stasiun Rancaekek cukup menjadi perhatian utama masyarakat sekitar, terlebih jaraknya hanya berkisar kurang 1 KM dari rencana exit tol Majalaya, "tuturnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait