Pengamat Ungkap Perang Popularitas Jadi Indikator Kandidat Terkuat di Pilgub Jabar

Rina Rahadian
Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. (Foto: net)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pengamat Politik, Ujang Komarudin mengungkapkan perang popularitas menjadi indikator dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.

Seperti diketahui, saat ini sejumlah nama besar siap untuk merebut kursi nomor 1 di Jabar tersebut. Selain Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi, tokoh-tokoh lain pun diprediksi akan ikut meramaikan kontestasi Pilgub Jabar 2024.

Mereka adalah mantan Kapolda Jabar, Mochamad Iriawan atau Iwan Bule; mantan Wakil Gubernur Jabar, Dede Yusuf, Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono; Wali Kota Bogor, Bima Arya; Ketua DPW PAN Jabar, Desy Ratnasari; dan Ketua DPW PKS Jabar, Haru Suandharu.

Ujang Komarudin menilai, kondisi saat ini masih belum final. Nama-nama baru yang muncul tersebut masih belum terlihat keunggulannya seperti apa. 

“Di antara calon kandidat di Pilgub Jabar semuanya masih belum jelas, mana yang unggulan, mana yang kuat, mana yang kuda hitam, karena nama-nama itu bisa maju juga bisa tidak, bisa menjadi calon juga bisa tersingkir,” ujar Ujang, saat dihubungi Jumat (8/3/2024).

Menurutnya, saat ini semuanya masih memunculkan nama masing-masing. Oleh karena itu, harus dilihat dari empat indikator bila maju di Pilgub Jabar.

Indikator pertama, kata Ujang, yaitu calon gubernur Jabar harus memiliki kapasitas dan kemampuan.

“Pertama soal kemampuan, ini penting, jadi calon Gubernur Jabar harus punya kemampuan, harus punya kapasitas,” ujarnya.

Indikator kedua, Ujang mengungkapkan para cagub di Jabar ini harus memperhitungkan popularitasnya setinggi apa.

“Lalu yang ketiga, punya elektabilitas, potensi kemenangannya seberapa besar, itu juga harus diukur, harus dilihat secara objektif. Yang keempat kekuatan finansial,” bebernya.

Ujang menegaskan, paling tidak para tokoh-tokoh tersebut harus memiliki keempat indikator tersebut.

“Paling tidak 4 indikator ini harus bisa diperhatikan oleh calon-calon gubernur maupun wakil gubernur, baik mereka yang unggulan, yang biasa-biasa, maupun yang kudu hitam,” tegasnya.

Jika dilihat saat ini, Ujang beranggapan nama-nama bintang yang muncul tersebut belum memperlihatkan keempat indikator tersebut.

“Dari nama-nama tersebut belum kelihatan, indikator kapasitasnya, rekam jejaknya, kemampuannya, lalu popularitas, sekarang kan belum ada survei juga, lalu kekuatan finansial, karena bagaimanapun calon gubernur membutuhkan isitas yang tidak sedikit,” tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network