BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - DPW PKB Jawa Barat sudah mulai melakukan persiapan untuk menghadapi Pilkada serentak pada 27 November 2024 mendatang.
Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda mengatakan bakal mengusung kader terbaiknya di Pilkada 2024 ini. Menurutnya hal tersebut dilakukan seiring meningkatnya suara PKB di Pileg Februari kemarin.
Bahkan, Huda mendeklarasikan diri akan maju di Pilgub Jabar, hal itu disampaikan langsung olehnya di hadapan awak media saat Buka Puasa Bersama Insan Media Jawa Barat di Off Room DPW PKB Jabar, Jalan KH Ahmad Dahlan No 1b Kota Bandung, Minggu, (17/3/2024).
"Dengan raihan suara yang meningkat, kami ingin menyampaikan di dalam Pilgub PKB akan mengusung kader sendiri. Saya pertegas Saya tetap maju sebagai calon gubernur 2024 yang akan datang," ungkapnya.
Tidak hanya itu, dalam perhelatan pilbup/pilwalkot PKB Jabar akan mendorong calon bupati dan calon wali kota di 14 kabupaten/kota.
"Pada Pilkada minimal 14 kabupaten kota akan mengusung calon bupati dari kader sendiri. Sisanya mengambil posisi calon wakil bupati atau calon wakil walikota," ujarnya.
Tidak ingin mengecewakan warga Jabar, maka PKB telah menyiapkan strategi 'Citizen Forum', dan tidak akan mengusung incumbent atau petahana yang mengkhianati aspirasi rakyat.
Huda menjelaskan untuk di kabupaten/kota pihaknya sudah menyiapkan citizen forum (forum warga), dalam forum tersebut publik diberi ruang untuk merekomendasikan siapa yang terbaik dari calon bupati wali kota, masukan dari publik dan akan didengarkan oleh PKB, istilahnya PKB Call.
Selain itu ia menegaskan PKB akan memastikan tidak akan mengusung incumbent baik bupati atau wali kota yang selama periode lima tahun lalu mencederai aspirasi masyarakat.
"PKB tidak akan mengusung bagi incumbent yang selama kepemimpinannya 5 tahun yang lali mencederai semangat perbaikan, semangat perubahan, dan semangat untuk memperbaiki nasib rakyat di Kabupaten Kota di seluruh Jawa Barat," paparnya.
Menurutnya, hal ini penting terkait posisi PKB yang tidak ingin menyia-nyiakan suara yang sudah diberikan sepenuhnya yang sudah luar biasa di Pemilu 14 Februari lalu.
"Jadi kira-kira kami menunggu evaluasinya dari publik kalau incumbent ini tidak perlu PKB perlu mendengar aspirasi dari publik bersangkutan. Artinya kami akan mencari sosok baru menjadi lawan tanding bagi incumbent di Kabupaten/Kota apakah termasuk Pilgub? Kita lihat nanti," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait