Bangga Prabowo-Gibran Menang, Ketum Jokowi Mania Tak Ingin Orang Beda Pendapat Dikriminalkan

Agung Bakti Sarasa
Ketua Umum Jokowi Mania dan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer. Foto: Tangkapan Layar YouTube Official iNews.

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Umum Jokowi Mania dan Prabowo Mania, Immanuel Ebenezer menyambut baik kritikan-kritikan terhadap sistem Pemilu 2024 kemarin.

Kritikan terhadap sistem Pemilu 2024 masih terus dilayangkan beberapa pihak hingga menyimpulkan adanya kecurangan pada proses demokrasi lima tahunan ini.

Meski memandang baik kritik, Immanuel mengatakan hal yang lebih penting saat ini adalah rakyat yang sudah menentukan pilihannya.

“Terkait kritik-kritik sistem ini tidak baik itu bagus, tapi yang paling penting rakyat sudah menentukan pilihannya, jangan lagi kita coba mengorkestrasi kecurangan,” ujar Immanuel dalam acara Dialog Spesial Rakyat Bersuara: Menantikan Kejutan Pengumuman KPU, dikutip dari YouTube Official iNews, Selasa (19/3/2024).

Ia khawatir, jika gembar-gembor kecurangan tersebut sudah tidak lagi pada tempat yang disasarnya.

“Saya khawatir kecurangan-kecurangan ini bukan lagi pada tempatnya yang seharusnya di sasar, tapi yang ngeri itu rakyat yang yang dituduh curang,” ungkapnya.

Immanuel pun mencotohkan terkait perolehan siara yang ada di Jawa Tengah, dimana Prabowo-Gibran menang, dan PDIP tetap unggul.

“Di Jawa Tengah tempat kemenangan Pak Prabowo, kenapa juga PDIP tetap tinggi, karena mereka ingin tetap PDIP partainya, ya presidennya Pak Prabowo, itu realitanya,” bebernya.

Mengenai hal-hal yang terjadi tersebut, sebagai pendukung Prabowo, Immanuel mengaku bangga atas capaian kemenangannya. Selain itu, ia juga bangga dengan pemilu kemarin yang berjalan kondusif.

“Namun apapun yang terjadi saya sebagai pendukung Prabowo yang bangga atas kemenangannya, saya juga sebagai pendukung Pak Jokowi bangga juga dengan pemilu kemarin kita tetap kondusif, tidak ada lagi narasi-narasi basis kekerasan, politik identitas,” ungkapnya.

Untuk itu, Immanuel pun mengajak seluruh pihak untuk berkomitmen pada kebebasan berpendapat dan tidak menghentikan kritik, apalagi mengkriminalkan orang yang beda pendapat.

“Tugas kita, yang punya komitmen terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat ya kota fokus pada itu aja, gak mungkin lagi proses yang sudah berjalan, sudah memiliki legitimasi kemudian kita harus coba menghilangkan nanti kita lihat bangsa ini ke dapan, tetep kritik itu jangan kita hentikan itu tidak baik buat iklim demokrasi yang dulu kita perjuangkan,” tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network