BANDUNG, iNewsbandungRaya.id - Menurut data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, tahun 2024 diperkirakan terjadi lonjakan pemudik hingga 193,6 juta orang.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 8 April 2024. Sedangkan arus balik pada 14 April 2024.
Naiknya angka pemudik di 2024 ini juga akan mempengaruhi lonjakan pengunjung di destinasi wisata, khususnya di Jawa Barat, yang nantinya dapat menimbulkan ketidaknyamanan.
Untuk itu, Kemenparekraf RI menggandeng Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar dalam menyiapkan strategi untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat libur lebaran di Jabar.
Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis Kemenparekraf RI Fadjar Hutomo menyampaikan salah satu strateginya yakni mengirim surat imbauan pemantauan kepada kepala daerah, asosiasi usaha pariwisata, serta pelaku usaha pariwisata.
Surat imbauan tersebut terkait keamanan, kenyamanan, ketertiban, dan penerapan CHSE di setiap destinasi pariwisata.
“Kita siapkan antisipasi terjadinya lonjakan wisatawan. Sebagaimana diprediksi oleh Kementerian Perhubungan, bahwa tahun ini akan terjadi lonjakan yang cukup signifikan. Bahkan jauh dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Fadjar di Kantor Disparbud Jabar, Kota Bandung, Selasa (26/3/2024).
Fadjar menjelaskan, pergerakan ini diprediksi sebagai konsekuensi dari semakin baiknya infrastruktur seperti jalan tol di Sumatera sampai Jawa. Sehingga pergerakan mudik akan terkonsentrasi di Pulau Jawa dan Jabar menjadi salah satu provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di indonesia.
“Maka sangat diperlukan koordinasi, karena kemacetan lalu lintas harus diantisipasi. Ini juga menjadi arahan ke Kemenparekraf untuk mengantisipasi kerumunan serta lalu lintas di setiap destinasi di berbagai provinsi,” bebernya.
Selain membuat surat imbauan pemantauan, lanjut Fadjar, langkah lain yang dilakukan adalah mengidentifikasi potensi keselamatan dan keamanan wisatawan.
Fadjar mengatakan, upaya yang dilakukan antara lain memastikan penerapan CHSE, memetakan wilayah rawan gangguan keamanan dan ketertiban, mitigasi bencana alam dan non-alam, pelaksanaan SOP dan standar K3, serta memastikan kesiapan petugas dan pengelola dalam melakukan pelayanan.
Sementara itu, Sekretaris Disparbud Jabar Siti Nurhuda menyatakan kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi potensi lonjakan pengunjung di masa libur Idul Fitri. Koordinasi akan dilakukan bersama dinas yang membidangi pariwisata dari 27 kabupaten/kota di Provinsi Jabar.
“Terima kasih kepada Kemenparekraf yang menjadikan Disparbud Jabar dalam melakukan pembahasan ini. Kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan kabupaten/kota di Jabar untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasi,” tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait