Roadmap ini, jelas Cahyo, adalah membawa visi Mengembankan perbankan syariah yang sehat, efisien, berintegritas dan berdaya saing tinggi, serta berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional untuk mencapai kemaslahatan masyarakat.
Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia ini membawa enam arah pengembangan yang terdiri dari pertama, penguatan Struktur dan Ketahanan Industri Perbankan Syariah, kedua Akselerasi Digitalisasi Perbankan Syariah dan ketiga adalah Penguatan Karakteristik Perbankan Syariah.
"Selain itu yang keempat adalah Peningkatan Kontribusi Perbankan Syariah dalam Perekonomian Nasional, Sinergi Ekosistem Ekonomi Syariah dan keenam yakni Penguatan Pengaturan, Perizinan, Dan Pengawasan Perbankan Syariah," tegasnya.
"Penetapan Hari BPR SYARIAH pada 17 Ramadan merupakan salah satu momentum industri BPR SYARIAH yang selaras dengan Roadmap tersebut khususnya berkaitan dengan arah pengembangan melalui Penguatan Identitas Perbankan Syariah," imbuhnya.
Cahyo menuturkan, melalui berbagai kajian dan diskusi, diantaranya Kajian Pengembangan dan Pendalaman Pasar Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) yang telah dilakukan oleh KNEKS telah memberikan rekomendasi agar BPR SYARIAH memposisikan diri sebagai Bank Komunitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Community Bank for Micro, Small, and Medium Enterprises).
"Untuk itu kami berusaha untuk mewujudkan dalam bentuk penguatan identitas BPR Syariah dengan launching tagline BPR Syariah Sahabat UMKM," tegasnya.
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait