BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Rumah Sakit Umum Daerah Oto Iskandar Di Nata (RSUD Otista) Soreang meresmikan layanan baru sekaligus Ground Breaking Gedung Unit Transfusi Darah Rumah Sakit (UTDRS), Selasa (23/4/2024).
Hadir pada kesempatan itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna didampingi Direktur RSUD Otista, dr. Yani Sumpena dan jajaran Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bandung lainnya.
"Alhamdulillah bahwa tahun kemarin, kita sudah membelikan mesin cathlab adalah salah satu upaya untuk bisa melayani masyarakat yang notabene ini (alat kesehatan) terbatas. Baik itu untuk pelayanan penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah serta lain sebagainya," kata Dadang.
Dadang mengatakan, mesin cathlab ini bisa dikembangkan untuk DSA (Digital Substraction Angiography). DSA ini adalah prosedur kedokteran untuk melihat struktur pembuluh darah di otak, khususnya pada bagian kepala dan leher. Pemeriksaan invasive menggunakan mesin cathlab.
"Hanya ada enam orang dokter spesialis jantung anak di Jawa Barat yang tentunya bisa menggunakan cathlab ini dalam pengobatannya," ucapnya.
Dengan ketersediaan alat kesehatan ini, kata Dadang, bisa mengurangi angka pasien yang mempunyai penyakit jantung bawaan pada anak.
"Sehingga, bisa ditangani di RSUD Otista Kabupaten Bandung," ujarnya.
Kemudian, di RSUD Otista mulai dilaksanakan ground breaking unit layanan untuk transfusi darah.
"Yang tentunya beberapa tahun kemarin yang saya alami. Setiap kita membutuhkan darah, pasti ke PMI (Palang Merah Indonesia). Maka RSUD Otista sudah bekerja sama dengan pengadaan khusus untuk transfusi darah," katanya.
Dadang berharap, dengan adanya unit pengolahan transfusi darah yang ada di RSUD Otista ini bisa menjawab yang selama ini kekurangan darah di Kabupaten Bandung.
"Nantinya tidak usaha lagi ke PMI serta mudah-mudahan bisa terpenuhi kebutuhan darah di Kabupaten Bandung," harapnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini mengatakan, selama ini kebutuhan darah di Kabupaten Bandung mengalami kekurangan untuk pelayanan kesehatan. Apalagi ada pelayanan rutin terhadap pasien thalasemia, yang selalu membutuhkan ketersediaan darah.
"Kalau kita tak mensuplai darah, kemungkinan yang mengidap penyakit thalasemia bisa terancam meninggal dunia. Darah ini, khususnya bagi pasien thalasemia kebutuhan rutin yang harus dipenuhi," jelasnya.
Bukan hanya itu saja, bahkan pada saat melaksanakan tindakan operasi juga membutuhkan darah.
"Disaat melahirkan juga butuh transfusi darah. Siapa yang tidak butuh darah? Kecuali orang yang sudah meninggal dunia tidak butuh darah," imbuhnya.
Lebih lanjut, Dadang mengungkapkan, bahwa di lingkungan RSUD Otista, juga turut menghadirkan klinik eksekutif.
"Klinik eksekutif sengaja dihadirkan karena gaya hidup masyarakat dan kebutuhan kesehatan sangat penting. Maka ada beberapa lokasi untuk para pasien eksekutif disediakan di RSUD Otista ini," terangnya.
Dadang pun berharap, dengan adanya beberapa tambahan pelayanan baru di RSUD Otista ini akan lebih bisa memberikan pelayanan terbaik kesehatan kepada masyarakat di Kabupaten Bandung.
"Dan juga adanya penanganan kanker. Pelayanan penanganan kanker sudah ada di RSUD Otista. Tidak perlu ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung atau ke Jakarta. Alhamdulillah di Kabupaten Bandung juga sudah ada fasilitas kesehatan untuk membantu para pasien yang mengidap penyakit kanker," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait