Faiz mengatakan, inovasi tersebut berbentuk alat tracking yang tinggal digantungkan pada jemaah namun terkoneksi dengan aplikasi.
“Bentuknya gadget tracking yang sudah ada di pasaran, kemudian dikoneksikan dengan aplikasi,” ujarnya.
Kemudian, cara kerja alat tersebut bisa mendeteksi dua peristiwa. Pertama, saat jemaah haji hilang.
“Ketika jemaah hilang dalam rombongan, ini kepala rombongan tinggal ngecek gadgetnya posisinya ada dimana, ini sebenarnya teknologinya bukan baru-baru amat, pakai teknologi GPS tapi disematkan karena target kita kan lansia, yang mungkin tidak terbiasa dengan gawai, jadi kita kasih alat tinggal digantungkan aja,” jelasnya.
Lalu yang kedua, alat tersebut bisa mendeteksi jemaah yang jatuh akibat kelelahan.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait