Selama ini, ratusan santri yang berada di pesantren harus belajar di sebuah ruangan seperti saung. Jika hujan, kegiatan terpaksa dihentikan. Ia berharap, proses pembangunan kelas baru yang direncanakan dua lantai dengan enam ruangan itu bisa lancar.
“Komunitas otomotif memiliki kepedulian dan jiwa sosial, peduli dengan pendidikan. Terimakasih kepada semua pihak yang terlibat. Ini sangat berarti bagi kami. Apalagi, pesantren ini kami khususkan untuk anak yang kurang mampu,” jelas dia.
Oke Junjunan memastikan semua aspek legalitas sudah dipenuhi untuk membangun kelas. Semua pengerjaan dilaksanakan dengan mengutamakan prinsip profesional dan akuntabilitas yang baik.
“Kami membuka ruang bagi pihak lain yang ingin menyumbang. Ini adalah kolaborasi tak hanya bagi komunitas tapi pengusaha dan lain-lain,” ucap Oke.
Dalam kegiatan tersebut, panitia mengadakan lelang kendaraan mobil klasik, motor matic hingga motor Harley Davidson yang semua hasilnya turut disumbangkan untuk pembangunan pesantren.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait