"Banyak institusi medis dan penelitian yang mulai mengadopsi teknologi ini. Meskipun kita belum secepat negara-negara maju, tetapi dengan regulasi yang tepat dan dukungan pemerintah, saya yakin kita dapat mengejar ketertinggalan tersebut," katanya.
"Kami di Klinik dr. Yanti Stem Cell terus mengikuti perkembangan terbaru dan menerapkannya untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien," tambahnya.
dr. Yanti memandang, perbedaan terapi stem cell di luar negeri dengan di Indonesia terletak pada tingkat teknologi dan regulasi.
"Di luar negeri, khususnya di negara- negara maju, teknologi sel punca sudah sangat canggih dan regulasi pemerintah sangat mendukung penelitian dan aplikasi klinis. Di Indonesia, kita masih dalam tahap pengembangan, namun kita berusaha untuk terus meningkatkan standar dan mengikuti protokol internasional," tuturnya.
"Selain itu, kolaborasi dengan institusi luar negeri juga membantu kita dalam mengimplementasikan teknologi terbaru di klinik kami," lanjutnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait