DLH Jabar Sebut Proyek Infrastruktur TPPAS Legoknangka Dijamin PT PII

Rizal Fadillah
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Prima Mayaningtyas. (Foto: Ist)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjalin kerja sama dengan PT Jabar Enviromental Solutions (JES) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) dalam pengelolaan TPPAS Legoknangka.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jabar, Prima Mayaningtyas mengatakan, kehadiran PT PII sendiri sebagai penjamin infrastruktur dalam kerja sama antara Pemprov Jabar dan PT JES.

"Kalau ada sesuatu yang terjadi di antara kedua belah pihak, maka dijamin oleh PT PII yang nantinya pastinya akan dikembalikan. Contoh keterlambatan pembayaran nanti akan dibayar dulu oleh PT PII nanti baru pemprov bayar kesana, dan baru kabupaten/kota bayar ke kita," ucap Prima di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (28/6/2024).

Prima mengatakan, Pemprov Jabar akan langsung melakukan proses pembangunan infrastrukur TPPAS Legoknangka usai adanya penandatanganan perjanjian kerja sama tersebut.

"Target pelaksanaan sih kalau di timeline kita itu di tahun 2029 awal, makanya Sarimukti itu kita harus bener-bener memanfaatkan, nanti perluasan ini baru di sekitar akhir tahun. Mudah-mudahan sebelum habisnya Sarimukti bisa digunakan sampai menunggu ini, nah itu target kita sih," tuturnya.

Prima mengatakan, dalam proyek tersebut total nilai investasi sebesar Rp4 triliun, Pemprov Jabar akan mendapatkan Viability Gap Fund (VGF) sekitar Rp1,3 Triliun.

Sementara untuk Badan Unit Pelaksana (BUP), Prima meyebut akan mendapatkan sekitar 13,5 sen Dollar/Kwh dari penjualan listrik yang dihasilkan dari Legok Nangka.

"Nah itu 13,5 sen nanti kita lihat PJBL-nya bisa beli berapa karena dia harus liat bahan bakar (sampah) dia akan access dan dia harus bisa menjaga stabilitas si panasnya itu karena listriknya kan ga bisa naik/turun harus stabil," katanya.

Oleh karena itu, Prima berharap proses pembangunan TPPAS Legoknangka yang telah tertunda selama 22 tahun ini dapat segera terlaksana dengan baik dan lancar.

"Jadi diproses bisnis sampah ini memang tidak mudah dan tidak murah, tapi demand teknologi ini, semakin canggih teknologinya. Ini tekhnologinya saya sudah liat, Alhamdulillah banget bagaimana teknologi di Jepang itu jauh banget kualitasnya, dan itu lah kalau mau bagus seperti ini barang tentu konsekuensinya perlu harga yang mahal juga," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network