BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Pemprov Jabar mengantisipasi kenaikan beberapa harga pangan saat musim kemarau. Diantaranya berkolaborasi dengan stakeholders terkait.
Sebab, saat ini Indonesia khususnya Jabar sudah memasuki musim kemarau, saat kemauan ini, berpotensi menimbulkan inflasi mungkin saja terjadi.
“Kami harus bekerja lebih keras mengatasi musim kering ini diperkirakan akan terjadi kemarau. Mungkin harga beras, cabe dan beberapa yang produk inflasi harus kami waspadai,” kata Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat di Kantor BPS Perwakilan Jabar, Kota Bandung, Senin (1/7/2024).
Menurut Bey, skema telah disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan inflasi di Jawa Barat pada tahun ini. Antaranya koordinasi dengan Badan Usaha Logistik (Bulog), terkait ketersediaan beras dan produk pertanian lainnya bersama stakeholders terkait.
"Beras, kerjasama dengan Bulog dan masih ada bantuan pangan. Intinya kami ingin masyarakat mendapatkan harga yang wajar. Ada Satgas agar barang tersedia," ucapnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Jawa Barat secara year on year (YoY) per Juni 2024 turun ke angka 2,38 persen. Adanya tiga kota/kabupaten yang mengalami inflasi cukup tinggi, salah satunya Kota Bekasi.
Bey Machmudin mengaku akan melakukan evaluasi dan koordinasi. "Tentunya kita akan evaluasi dan juga akan koordinasi dengan Kota Bekasi apa penyebabnya. Bekasi penyangga Jakarta jadi ya apakah perlu kerjasama distribusi barang (dengan Provinsi Jakarta), seperti itu," tukasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait