"Mengingat aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone android atau digitalisasi. Masyarakat tinggal men-download aplikasi TiTaTu di play store, bisa langsung tampil atau tertera di layar handphone," harapnya.
Selain itu, dengan ketersediaan aplikasi TiTaTu ini diharapkan masyarakat kedepannya bisa dengan mudah mengakses hasil kajian risiko bencana (KRB) di semua kecamatan di Kabupaten Bandung.
"Dengan adanya hasil KRB ini, masyarakat bisa melihat potensi bencana yang terjadi di wilayahnya. Apakah ada potensi bencana banjir, gempa bumi, longsor, angin kencang, dan potensi lainnya. KRB hasil BPBD di semu kecamatan itu, nantinya akan diakses ke aplikasi tersebut," jelasnya.
Dengan adanya hasil KRB yang disusun BPBD itu, kata Uka, bisa menjadi rujukan pemerintah desa maupun kecamatan dalam melakukan mitigasi maupun melakukan sebuah perencanaan di daerah.
"Hal itu dalam upaya mengurangi risiko kebencanaan," ujarnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait