“Karena kan Kang Imu juga udah punya project yang cukup panjangnya untuk yang karinding ini, tapi kemudian kita juga sama-sama integritaskan, memang ciri khasnya adalah untuk melakukan eksperimen juga dan mengembangkan lebih, apa yang ada bisa dikembangkan lebih jauh,” papar Elaine, Selasa (23/7/2024).
Elaine juga memaparkan terkait tantangan dalam konser tersebut salah satunya dari segi narasi dan juga pemaparan pengkajian tentang instrumen karindingnya yang masih agak kurang terekspos.
“Meskipun sebetulnya penelitiannya sudah sangat banyak itu sebabnya kenapa kami merancang agar ada area pameran di sini, pameran instrumen karinding karena di sana dicoba untuk dikaji lebih jauh, dibaca lebih dalam lagi, bahwa karinding itu nggak hanya sekedar instrumen yang dimainkan begitu saja tapi ada falsafah-falsafah dibaliknya yang itu sudah berlangsung ratusan tahun udah lama sekali,” paparnya.
“Bahwa karinding itu juga ternyata ya bukan hanya sekedar alat musik yang dari bambu saja, tapi ada juga nilai-nilai tertentu Kenapa dia dia bentuknya dari bambu dan ada waktu-waktu khusus yang dia ada dimainkan,” imbuhnya.
Selanjutnya, Elaine menuturkan dalam konser tersebut ada 13 komposisi yang dibawakan itu dibagi menjadi tiga babak.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait