Sulap Gang Jadi Kampung Hantu, Cara Kreatif Pemuda Cicadas Bandung Galang Dana 17-an

Agus Warsudi
Pemuda di RW 06 Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul menyulap gang menjadi kampung hantu untuk menggalang dana 18-an. (FOTO: AGUS WARSUDI)

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Warga Jalan Asep Berlian, Gang Banteng, RT 05/06, Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung melakukan cara unik dan kreatif untuk menggalang dana 17-an.

Mereka menyulap gang sempit sepanjang 50 meter menjadi angker, dipenuhi berbagai hantu, seperti, genderowo, tuyul item, pocong, kuyang, bebegik (orang-orangan sawah), dan suster ngesot. 
 
Kamis (1/7/2024) sekitar pukul 19.00 WIB, merupakan malam pertama penyelenggaraan kampung hantu. Di mulut Gang Banteng tampak tulisan berwarna merah, "Uji Nyalimu di Sini". 

Ratusan warga berkerumun di gang sempit tersebut. Sejumlah pedagang makanan memanfaatkan kesempatan itu untuk meraup rezeki. 

Sementara, sekitar 10 meter dari lapak-lapak para pedagang, warga antre membeli tiket seharga Rp3.000 untuk menjajal nyali mereka memasuki "kawasan angker".

Mereka yang sudah berada di "gang angker" sepanjang 50 meter, berteriak-teriak ketakutan lantaran dikagetkan oleh sejumlah sosok hantu menyeramkan. Teriakan terdengar bersahutan.

Hantu-hantu berwujud seram itu ada yang nangkring di pohon, bergelantungan di tiang listrik, muncul secara tiba-tiba, dan lain-lain. Hebatnya, para pemilik rumah di gang itu rela memadamkan lampu demi menambah kuat suasana horor kampung hantu. 

Ketua Karang Tauna RW 06 Adi Santoso mengatakan, kegiatan ini merupakan ide para pemuda untuk menggalang dana 17-an. Sebab, Pemkot Bandung melarang para pemuda menggalang dana 17-an di jalan. 

Ide para pemuda mengubah gang sempit menjadi kampung hantu mendapat dukungan masyarakat setempat termasuk Lurah Cicadas Tjakra Irawan. Semua pemuda di RW 06 ikut andil memeriahkan kampung hantu.

"Dana yang terkumpul nanti untuk membiayai perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Insya Allah positif dan hasilnya bisa berguna bagi masyarakat," kata Adi, Kamis (1/8/2024) malam.

Septian Nugraha, penanggung jawab acara kampung hantu, mengatakan, sebanyak 11 orang mengenakan kostum hantu. "Kampung hantu digelar selama tiga hari,  mulai pukul tujuh (19.00) sampai sembilan (21.00). Tapi malam minggu (Sabtu malam) sampai jam sepuluh (22.00 WIB)," kata Septian.

Lurah Cicadas Tjakra Irawan mengatakan, "kampung hantu" di RW 06 Kelurahan Cicadas ini yang pertama di Kota Bandung. Penyelenggaraan "kampung hantu" untuk menggalang dana 17 Agustusan menunjukkan pemuda di RW 06 Kelurahan Cicadas mengembangkan ekonomi kreatif.

"Saya sangat mengapresiasi. Ini merupakan contoh optimalisasi potensi masyarakat. Namun yang utama dan perlu dicontoh adalah sinergi masyarakat, bahu membahu tanpa paksaan menyukseskan acara ini," kata Tjakra didampingi Ketua RW 06 Ramli.

Selain kampung hantu, ujar Tjakra, para pemuda RW 06 juga menggelar bazar yang diikuti warga setempat dan membuat kampung hantu semakin meriah. 

"Pemuda dan warga RW 06 bisa menjadi contoh positif. Acara ini berlangsung dari Kamis sampai Minggu," ujar Tjakra. 

Heni Wahyuningsih (51) mengatakan, terkesan dengan kampung hantu kreasi para pemuda RW 06 tersebut. "Saya tutup mata. Reuwas (kaget dan ketakutan). Apalagi teman saya ini pas masuk barengan merem terus. Dia tidak mau melihat hantu. Ada kuburan di tengah jalan lengkap dengan batu nisan. Seram banget," kata Heni.

Editor : Ude D Gunadi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network