CIMAHI,iNews BandungRaya.id - Polres Cimahi menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) untuk pengamanan Pilkada Serentak 2024 di Lapangan Brigif 15 Kujang II Cimahi, Kamis 15 Agustus 2024.
Simulasi pengamanan Pilkada ini melibatkan berbagai personel gabungan dari TNI/Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemadam kebakaran, hingga Tim Gegana penjinak bom.
Hadir pada kegiatan simulasi ini Dandim 0609 Cimahi Letkol Arm Boby, SIP; Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi Dicky Saromi; Penjabat (Pj) Bupati Bandung Barat Ade Zakir; Kepala Kejaksaan Negeri Cimahi Arif Raharjo, dan pejabat terkait lainnya dari Pemkot Cimahi dan Pemkab Bandung Barat.
Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan, simulasi Sispamkota ini digelar sebagai persiapan dalam menghadapi kerawanan dalam Pikada Serentak 2024.
Apapun kejadiannya nanti, TNI/Polri dengan dibantu stakeholder lainnya harus siap melakukan pengamanan di wilayah hukum Polres Cimahi.
"Eskalasi dalam Pilkada itu ada, naik atau turun. Simulasi pengamanan ini supaya nanti bisa sama-sama mengetahui, dan siapa berbuat apa," kata Tri kepada wartawan usai kegiatan.
Pihaknya telah melakukan pemetaan titik rawan saat pelaksanaan Pilkada nanti. Kerawanan yang terjadi di wilayah hukum Polres Cimahi lebih kepada letak geografis yang menjadi tantangan pihak kepolisian, terutama di wilayah Bandung Barat.
Cakupan wilayah di Bandung Barat yang cukup luas dan didominasi wilayah pegunungan, menurut Tri menjadi tantangan tersendiri.
Apalagi saat Pilkada yang akan berlangsung November nanti diprediksi akan berbarengan dengan musim penghujan sehingga rentan ada potensi bencana alam.
"Sebentar lagi akan menghadapi masa-masa dengan curah hujan tinggi, maka kita antisipasi terkait dengan kerawananan geografis. Insya Allah untuk kerawanan-kerawanan terkait konflik dan lainnya di wilayah Cimahi tidak ada," tuturnya.
Disinggung soal jumlah personel yang disiapkan untuk pengamanan pemilihan Wali Kota-Wakil Wali Kota Cimahi, Bupati-Wakil Bupati Bandung Barat, dan Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat, dia menyebutkan menyiagakan sebanyak 600 personel. Terdiri dari gabungan TNI/Polri unsur pemerintahan dan stakeholder lainnya.
"Petugas gabungan akan dilibatkan karena Polres Cimahi punya dua wilayah yaitu Bandung Barat dan Kota Cimahi," tandasnya.
Pj Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyebutkan, setelah melihat simulasi pihaknya optimistis petugas gabungan dari TNI, Polri dan dan stakeholder lainnya sudah siap untuk mengamankan Pilkada Serentak 2024.
Dirinya juga berharap semua pihak termasuk partai politik berpartisipasi menjaga keamanan selama Pilkada berlangsung.
"Kami ingin Pilkada berjalan aman, kondusif, dan angka partisipasi pemilih meningkat. Makanya melalui simulasi ini, kesiapan pengamanan diyakini bisa berjalan baik tanpa ada kendala," ujarnya.
Sementara itu pada proses simulasi digambarkan terjadi kericuhan dari salah satu massa pendukung yang meminta agar dilakukan pemilihan ulang.
Mereka juga mengancam akan membakar kantor KPU dan tempat publik lainnnya. Namun berkat kesigapan petugas, massa yang anarkis berhasil dihalau.
Suasana sempat mencekam ketika terjadi perlawanan dari massa aksi yang terus menyerang petugas. Ratusan personel kepolisian dikerahkan dan terpaksa harus dihalau dengan semburan air dari kendaraan water canon.
Tembakan gas air mata juga dimuntahkan untuk mengurai massa yang anarkis. Ledakan bom kemudian terdengar sangat keras di tengah kericuhan massa yang semakin meningkat.
Penjinak bom berseragam lengkap beserta robot penjinak dikerahkan untuk mengamankan situasi. Hingga akhirnya suasana bisa terkendali, massa aksi berhasil dibubarkan dan kericuhan Pilkada bisa diredam. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait