Sejauh ini, VLBI masih terpusat di belahan bumi bagian utara. Adapun di daerah ekuator masih jarang dan di beberapa negara sekitar masih dalam tahap pembangunan.
Keberadaan teleskop radio di ekuator sangat dibutuhkan mengingat hanya ada satu stasiun teleskop radio di sekitar ekuator, yakni di Brazil.
Salah satu implementasinya adalah untuk mengukur pergerakan benua. Dengan alat ini, kecepatan pergerakan dalam jangka waktu tertentu hingga perubahan jarak dari benua tersebut dapat diketahui dengan presisi.
“Dengan demikian, kita dapat menentukan apakah sebuah wilayah memiliki potensi yang berbahaya atau tidak,” kata Taufiq Hidayat, dikutip dari laman resmi ITB, Kamis (14/8/2024).
Selain itu, posisi Indonesia diharapkan dapat mengisi kekosongan daerah ekuator untuk regional AOV (Asia-Oceania VLBI Group for Geodesy and Astrometry) yang merupakan subgrup dari IVS (International VLBI Service for Astrometry and Geodesy).
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait