"Bagaimana alokasi anggaran provinsi, alokasi anggaran kota itu harus diarahkan juga selain menyelesaikan infrastruktur yang harus kita selesaikan secara tuntas juga harus menyelesaikan problem sosial itu misalnya kayak tadi anak-anak naik ke panggung gitu kan bapaknya badut, ibunya kan jualan tapi anaknya berdagang," tuturnya.
"Segera problem ini diselesaikan nanti kita ingin melihat ke depan perempatan itu bersih dari berbagai orang yang ngelap kaca segala macam kan itu cermin etalase peradaban," tambahnya.
Selain problem sosial, Dedi Mulyadi juga menyoroti pembangunan-pembangunan yang merusak lingkungan khususnya gunung. Sebab, mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu ingin menjaga Kota Bandung tetap teduh dan dingin.
"Hutan di sekitar kita jangan terlalu tergoda oleh perkembangan pembangunan yang ditandai oleh semakin kuatnya pemukiman atau semakin kuatnya area-area perdagangan. Kita harus berpikir juga, Bandung harus tetap bersih, Bandung harus tetap teduh, Bandung harus tetap dingin," katanya.
"Maka gunung-gunung nggak boleh gundul karena ke depan bisa jadi ancaman kalau tidak segera dihijaukan. Makanya seluruh peradaban yang dibangun oleh kita serba berbeton, serba dianggap kemajuan pembangunan, kalau ada musibah, selesai itu semua," sambungnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait