BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Suharnani menjadi salah satu dari sekian banyak nasabah di Komplek Gandasari Indah, Gandasari, Kabupaten Bandung penerima manfaat dari program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang digulirkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Suharnani merupakan seorang pelaku usaha di bidang kuliner yang menerima manfaat program pinjaman dana bergulir sejak tahun 2022.
“Saya berjualan dari dulu udah lama, jualan Lotek, Nasi Kuning, Karedok. Saya menerima bantuan sudah 2 tahunan,” ungkap Suharnani saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Minggu (29/9/2024).
Menjadi penerima pinjamanan tanpa anggunan dan bunga, Suharnani mengaku merasa terbantu dengan program prioritas yang digulirkan Bupati Dadang Supriatna tersebut.
“Manfaatnya ya, ada pertolongan untuk ngasih modal dan Alhamdulillah uang yang diterima sama ibu dibelikan Banner untuk dagang, kan asalnya sebelum menerima ini gerobaknya juga masih kosong, ibu pake buat beli Bahan-bahan makanan terus di puterin uang yang diterima teh,” bebernya.
Dengan bantuan yang diberikan Bupati Dadang, Suharnani berharap ke depan usahanya semakin berkembang.
“Jadi pengen banyak pelanggan, biar bisa cepet-cepet kembalikan pinjaman dana dari pemerintah, karena kan ini dikasih tenggat waktu ya, tapi selama ini Alhamdulillah ibu sendiri selalu tepat waktu. Ya jadi kalau pelanggan nya bertambah bisa dikumpulkan juga uangnya buat kebutuhan-kebutuhan yang lain,” paparnya.
Selain itu, Suharnani pun berharap, Dadang Supriatna terpilih kembali menjadi Bupati Bandung agar masyarakat kecil selalu diperhatikan.
“Mudah-mudahan pak Bupati terpilih lagi, jadi yang kecil seperti ibu dan yang lain diayomi dibantu, pengusaha-pengusaha kecil diperhatikan,” harapnya.
Untuk diketahui, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menunjukkan keseriusannya memberantas praktik bank emok. Untuk mendukung usaha masyarakat, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp70 miliar digulirkan.
Dadang mengatakan, inovasi program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang diberi nama Saku Bedas ini dihadirkan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Adanya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini karena ada bank emok yang merusak karakter masyarakat," ucap Dadang.
Dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, pada tahap awal pemerintah memberikan pinjaman Rp2 juta. Jika para pelaku UMKM ada kemajuan, maka pinjaman bisa dinaikkan menjadi Rp5 juta.
"Bahkan, bisa mencapai Rp500 juta per orang melalui Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURD). Bunganya 4 persen per tahun, dari pada masyarakat pinjam ke pinjaman online atau bank emok dengan bunga 28 persen per bulan," ujarnya.
Dadang berharap, ada pengembangan koperasi melalui kegiatan usaha atau produksi, sehingga koperasi bisa jadi offtaker. Begitu pelaku UMKM yang bergabung di koperasi dan kemudian produksinya ditampung di koperasi dan koperasi yang menjual produksinya.
"Ini akan lebih bagus. Anggota koperasi yang membutuhkan modal, bisa kerja sama dengan BPR Kerta Raharja atau BJB," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait