BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ai Setia Mardiana menjadi salah satu dari sekian banyak nasabah di Kampung Gandasari Rw 5, Gandasari, Kabupaten Bandung sebagai penerima manfaat dari program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang digulirkan Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Ai merupakan seorang pelaku usaha di bidang kuliner yang menerima manfaat program pinjaman dana bergulir sejak tahun 2021.
“Sudah 3 Tahun, dari 2021 mulai menerima bantuan dana usaha dari pak Bupati Dadang Supriatna,” ungkap Ai saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Senin (30/9/2024).
Menjadi penerima pinjamanan tanpa anggunan dan bunga, Ai mengaku merasa terbantu dan bisa mengembangkan usahanya.
“Bisa meringankan kebutuhan sehari-hari, Alhamdulillah juga dana usaha yang diberikan dari pemerintahan kabupaten juga menjadikan usaha yang saya punya berkembang, kan dulu asalnya saya cuman jualan minuman kaya jus, teh sisri, pop ice sama minuman seduh yang lain nya, sekarang dari modal usaha yang dipinjam itu saya belikan bahan-bahan makanan,” bebernya.
“Alhamdulillah, karena ada banyak macem pilihan jajanan juga ini rumah ibu (warung) jadi tempat nongkrong anak-anak,” tambahnya.
Dengan bantuan yang diberikan Bupati Dadang, Ai pun mengaku kini pendapatannya semakin bertambah seiring berkembangnya usaha yang dijalankannya.
Ai berharap ke depan program dana bergulir bisa diperpanjang untuk tahun-tahun berikutnya, juga modalnya ditambah lagi.
Untuk itu, Ai pun berdoa agar Dadang Supriatna terpilih kembali menjadi Bupati Bandung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
“Semoga Pak bupati kembali terpilih di pilkada tahun ini ya biar ini bisa dilanjutkan lagi, karena kan kita juga susah ya kalau pinjem uang ke bank buat usaha kecil-kecilan kaya gini, ribet banyak persyaratan nya kalau program ini kan kita bener-bener cuman niat mau usaha terus persyaratan nya juga di awal udah disiapin tinggal sisa-sisanya aja kita ngurusin nya,” harapnya.
Untuk diketahui, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menunjukkan keseriusannya memberantas praktik bank emok. Untuk mendukung usaha masyarakat, program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan dengan anggaran Rp70 miliar digulirkan.
Dadang mengatakan, inovasi program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan yang diberi nama Saku Bedas ini dihadirkan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Adanya program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan ini karena ada bank emok yang merusak karakter masyarakat," ucap Dadang.
Dalam program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan itu, pada tahap awal pemerintah memberikan pinjaman Rp2 juta. Jika para pelaku UMKM ada kemajuan, maka pinjaman bisa dinaikkan menjadi Rp5 juta.
"Bahkan, bisa mencapai Rp500 juta per orang melalui Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURD). Bunganya 4 persen per tahun, dari pada masyarakat pinjam ke pinjaman online atau bank emok dengan bunga 28 persen per bulan," ujarnya.
Dadang berharap, ada pengembangan koperasi melalui kegiatan usaha atau produksi, sehingga koperasi bisa jadi offtaker. Begitu pelaku UMKM yang bergabung di koperasi dan kemudian produksinya ditampung di koperasi dan koperasi yang menjual produksinya.
"Ini akan lebih bagus. Anggota koperasi yang membutuhkan modal, bisa kerja sama dengan BPR Kerta Raharja atau BJB," tandasnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait