Kemudian, Nixon mengatakan, dalam pembangunan learning center ini akan menggunakan bahan-bahan dari hasil daur ulang dan rendah emisi.
"Ini juga memanfaatkan sampah plastik yang sudah tidak bisa digunakan lagi, seperti bungkus mie instan, sachet kopi, dan sebagainya. Itu digiling, lalu dicampur bahan tertentu menjadi batako, jadi bahan-bahan material bangunan. Itu sudah kita implementasikan, dan tahun ini kita berharap bisa mencapai 800-an rumah," jelasnya.
Bahkan rencananya, pihaknya akan melakukan expansi material dari bahan daur ulang itu sampai tahun 2029. Nixon berharap, pihaknya berhasil membangun 150.000 rumah dengan material ramah emisi.
"Kalau tadinya 10%, maka di 2029 harapan kita bisa mencapai 30-40%. Teknologi ini menggunakan daur ulang menjadi teknologi perumahan," katanya.
"Nanti, kalau sudah jadi batako dan sudah di semen juga, tidak sama saja. Menariknya lagi, dibanting lebih kuat karena mungkin ada unsur plastiknya," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait