Sebanyak 383 Kawasan Bebas Sampah (KBS) telah terbentuk di Bandung per September 2024, dengan 589 rumah maggot yang tersebar di berbagai kelurahan. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA, sekaligus mendorong pengelolaan sampah mandiri di masyarakat.
Selain itu, Koswara menekankan, pengelolaan sampah di pasar-pasar tradisional juga terus dioptimalkan. Dari 37 pasar di Bandung, sekitar 54 ton sampah dihasilkan setiap harinya. Pemkot Bandung berusaha agar 70 persen dari sampah pasar diolah langsung di lokasi, sehingga hanya 30 persen sampah residu yang dikirim ke TPA Sarimukti.
"Pengelolaan sampah di hulu sangat penting, dan kita semua memiliki peran di dalamnya. Ini bukan sekadar tugas pemerintah, tapi memerlukan partisipasi aktif setiap warga untuk menjaga lingkungan kita," tambahnya.
Langkah-langkah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga melibatkan masyarakat secara langsung. Dengan demikian, upaya bersama ini diharapkan mampu mengurangi beban TPA dan memperkuat budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan di Kota Bandung. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait