“Dalam sejarahnya, partisipasi pemilih di daerah cenderung mengalami penurunan. Melalui sosialisasi yang masif, kami berharap bisa meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa pemilu bukan sekadar datang ke TPS untuk mencoblos, tetapi ada proses yang harus dipahami,” jelas Yuda.
Ia juga mengingatkan bahwa Pilkada telah memasuki tahap kampanye dan berharap para pemilih dapat memastikan hak pilihnya telah terdaftar dengan baik.
Dedi Racmadi, seorang pemerhati pemilu, menjelaskan bahwa banyak masyarakat yang tidak memanfaatkan hak pilihnya karena minimnya pemahaman mengenai proses pemilu dan dampaknya.
“Data menunjukkan, partisipasi pemilih masih belum optimal. Banyak yang merasa tidak terhubung dengan proses demokrasi karena kurangnya informasi. Selain itu, kemutakhiran data pemilih masih menjadi kendala, seperti pemilih yang sudah pindah domisili atau kasus salah TPS,” ungkap Dedi.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait