Syaikhu menjelaskan bahwa prinsip repeh berarti hidup dalam suasana rukun dan damai dan tidak ada kegaduhan.
"Tanpa repeh, harmoni sosial akan runtuh, menghambat kehidupan yang sejahtera dan teratur," ujarnya.
Syaikhu memandang bahwa prinsip repeh tidak akan terwujud bila ada pemimpin yang tidak berlaku adil kepada masyarakat.
"Bagaimana mungkin repeh bisa tercipta jika ada seorang pemimpin yang justru menyarankan suami-suami menyuruh istrinya untuk menggugat cerai demi mendapatkan istri baru yang lebih muda dan lebih cantik," katanya.
Sebab menurutnya, perceraian bukanlah perkara yang mudah untuk dilalui dalam proses kehidupan.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait