"Alhamdulillah, kami juga berhasil membangun Mal Pelayanan Publik (MPP), yang kini menjadi pusat layanan terpadu yang mempermudah masyarakat mengakses berbagai layanan administratif, meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kualitas pelayanan publik di satu lokasi," ujar Dedi.
MPP Kabupaten Majalengka menyediakan 14 layanan, antara lain perizinan berusaha, perekaman E-KTP, mutasi siswa, verifikasi izin sarana kesehatan, rekomendasi KIP, rekomendasi BBM bersubsidi, Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), pembuatan surat keterangan rencana kabupaten, izin angkutan, surat pernyataan pengelolaan lingkungan, pendaftaran wajib pajak, pendaftaran haji, informasi proses sertifikat tanah, pembuatan paspor, serta layanan perbankan.
Di sektor ekonomi, kepemimpinan Dedi berhasil menarik Retribusi Tenaga Kerja Asing (RTKA) yang hingga November 2024 mencapai Rp 2.649.167.800, sebuah pencapaian yang tidak terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Selain itu, realisasi investasi di Kabupaten Majalengka dan kawasan Rebana dari hasil West Java Summit telah mencapai Rp 23 triliun.
"Jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Majalengka hingga September 2024 tercatat mencapai 1.864.000 orang, melebihi target tahun ini yang sebesar 1,6 juta wisatawan. Kami juga menginisiasi pembuatan batik Majalengka yang diberi nama 'Jagat Maja' dan 'Reksa Bumi'," ungkapnya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait