BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan penghormatan dan apresiasi yang mendalam kepada para guru dalam upacara peringatan Hari Guru Nasional 2024 tingkat Provinsi Jabar.
Upacara tersebut berlangsung di halaman depan Gedung Sate, Kota Bandung, pada Senin (25/11/2024).
Dalam kesempatan itu, Herman menegaskan bahwa guru bukan hanya sebagai agen pendidikan, tetapi juga sebagai agen peradaban yang sangat berperan dalam membentuk masa depan bangsa.
“Bapak dan Ibu guru memiliki peran yang luar biasa. Berkat didikan mereka, Jawa Barat kini menjadi salah satu provinsi yang lebih maju. Kami, termasuk kepala OPD, bisa melaksanakan tugas dengan baik karena kontribusi besar dari para guru,” ujar Herman, yang hadir mewakili Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin.
Herman juga mengungkapkan bahwa Jawa Barat menjadi pelopor dalam pelatihan Guru Penggerak secara mandiri. Inovasi ini memungkinkan pelatihan untuk 50.000 guru SMA/SMK negeri hanya dalam waktu tiga bulan.
“Kami berhasil melatih 48.000 guru tambahan, melengkapi 2.000 guru yang sudah mengikuti pelatihan sebelumnya. Semua ini berkat tekad kuat Dinas Pendidikan dan partisipasi para Guru Penggerak yang bersedia menjadi pelatih,” ujar Herman.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah provinsi dan Kementerian Agama untuk melibatkan guru swasta dan madrasah aliyah, serta kerja sama dengan 27 kabupaten/kota untuk melatih ratusan ribu guru SD dan SMP di seluruh Jawa Barat.
Mengenai isu kesejahteraan guru honorer, Herman menegaskan bahwa pemerintah provinsi mengikuti kebijakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Guru non-ASN di bawah usia 36 tahun didorong untuk mengikuti seleksi PNS, sementara yang berusia di atas 36 tahun dapat mengajukan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
“Kami fokus memperjuangkan nasib guru non-ASN yang sudah ada. Jangan ada rekrutmen baru sebelum nasib mereka yang ada saat ini terselesaikan,” tegasnya.
Herman juga menyoroti pentingnya perlindungan bagi guru, termasuk kerja sama yang akan segera diresmikan antara Kementerian Pendidikan dan Polri melalui MoU.
“Meskipun guru memiliki tugas utama mengajar, mereka juga membimbing dengan penuh kasih sayang. Guru harus tetap menjadi teladan. Tegurlah siswa yang kurang disiplin dengan cara yang bijaksana dan penuh kasih. Jangan sampai ketakutan menghalangi tugas mulia Anda,” pesan Herman kepada para guru.
Momentum Hari Guru Nasional ini, menurut Herman, juga menjadi refleksi penting untuk membangun generasi pemimpin masa depan.
“Pemimpin tidak dilahirkan, tetapi dirancang dan disiapkan. Inilah tugas para guru, mencetak pemimpin yang akan membawa Jawa Barat dan Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045,” tutup Herman.
Editor : Zhafran Pramoedya